Mengawasi gerakan tanah. Prioritas terpenting untuk mencegah terjadinya tanah longsor di daerah pemukiman penduduk.
Kota Batu - BPBD Kota Batu memonitor kondisi pascalongsor di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Upaya ini menyusul kejadian tanah longsor yang terjadi di Dusun Kajar pada Selasa lalu (23/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menginformasikan petugasnya bersiaga 24 jam untuk mengawasi gerakan tanah. Prioritas terpenting untuk mencegah terjadinya tanah longsor di daerah pemukiman penduduk. Pada selasa lalu, tanah longsor terjadi di Dusun Kajar, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.
Berdasarkan analisis InaRISK, potensi tanah longsor teridentifikasi di 3 kecamatan, termasuk di Bumiaji. Luas wilayah yang berada pada potensi bahaya tanah longsor seluas 10.939 hektar. Sedangkan pada indikator risiko, populasi yang berpotensi terpapar sebanyak 13.649 jiwa di wilayah 3 kecamatan.
Insiden yang terjadi pada Selasa (23/3) lalu dipicu oleh hujan deras sehingga longsor terjadi menimpa saluran irigasi sawah. Peristiwa ini terjadi pada pukul 07.00 WIB. Populasi terdampak pada insiden itu sebanyak 16 KK atau 53 jiwa, sedangkan 4 KK atau 11 jiwa mengungsi.
Upaya yang dilakukan BPBD Kota Batu dalam merespons insiden saat itu berupa melakukan kaji cepat terkait jumlah korban dari bencana banjir dan tanah longsor ini. Selain itu, terdapat kegiatan pembersihan material tanah longsor dan genangan air yang melanda pemukiman warga.
Kondisi terkini terdapat pendirian tenda pengungsian serta pengoperasian dapur umum mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak. Lalu dilakukan pembenahan saluran air yang dapat digunakan apabila membutuhkan air bersih. BPBD Kota Batu juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan untuk para korban terdampak. (*)