Dampak Work From Home Terhadap Akhlak Anak di Masa Pandemi Covid-19 -->

Breaking news

Live
Loading...

Dampak Work From Home Terhadap Akhlak Anak di Masa Pandemi Covid-19

Thursday 10 June 2021



Mataram - Pandemi covid-19 (Corona Virus Diseases-19) merupakan wabah virus yang awalnya berkembang di wilayah Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Pan demi  covid-19 memberikan dampak buruk untuk tatanan kehidupan masyarakat,  salah satunya berdampak buruk bagi pendidikan dan peningkatan akhlakul karimah anak. 


Berkaitan dengan pan demi covid-19, pemerintah menindaklanjuti perihal tersebut dengan mengeluarkan kebijakan berupa Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan masa darurat penyebaran covid-19 untuk bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan Work From Home (WFH). 


Work From Home (WFH) selama pan demi covid-19 memberikan dampak yang cukup beragam bagi anak khususnya. Terjadinya perubahan secara tiba-tiba dalam habi tual keseharian yang senantiasa menyebabkan ketidaksiapan secara emosional pada diri setiap anak. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap akhlak anak, karena akan terjadi di mana perilaku setiap anak akan mencerminkan perilaku lingkungan sosial yang ada disekitarnya. 


Dampak WFH bagi anak diantaranya melemahnya kekebalan tubuh, keefektifan dalam belajar berkurang sehingga tujuan Indonesia yang termuat dalam UUD 1945 (mencerdaskan kehidupan bangsa) menjadi semakin sulit untuk direalisasikan, dan kepribadian anak menjadi terguncang karena pada masa anak-anak seharusnya aktif dan banyak berinteraksi dengan lingkungan malah justru terhalang karena diterapkannya WFH. Akibatnya sebagian besar anak merasa tidak senang belajar dari rumah, kebanyakan dari mereka bermalas-malasan dan hanya mengandalkan orang tuanya. Banyak orang tua yang mengalami kesulitan dalam mengontrol, membantu, dan mengajar anak-anaknya di rumah, sehingga anak-anak hanya mendapat materi saja tanpa memahami apa yang mereka pelajari. Tidak hanya itu, kurangnya kefektifan dalam belajar juga membuat prestasi anak menjadi menurun. Interaksi antara guru dan siswa semakin berkurang dan menimbulkan kesenjangan diantara keduanya. 


Diterapkannya WFH membuat orang tua lebih sadar bahwa dalam mengontrol, mendidik, mengajar, dan membentuk karakter seorang anak membutuhkan proses yang tidak mudah. Sebelumnya, orang tua hanya melepaskan tanggung jawab sekolah kepada guru, misalnya ketika anak berangkat sekolah jangankan mengontrol belajar, melihat isi tasnya saja  tidak pernah. Jadi, anatara orang tua dan anak juga mempunyai banyak quality time, sehingga hubungan antara keduanya menjadi lebih dekat dan erat. Di sini orang tua lebih mudah dalam mengontrol dan memperhatikan perilaku anak-anaknya. Orang tua yang benar-benar mengontrol dan memperhatikan perilaku anak-anaknya tentunya akhlak yang dimiliki oleh anak-anaknya menjadi lebih baik.


Intinya wabah memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita yang dapat dipetik hikmahnya..  Covid-19 menyadarkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membangun akhlak anak. Jika anak kurang perhatian dari orang tuanya, maka bisa mendorong anak melakukan hal-hal yang negatif terhadap diri anak sendiri. Selain membutuhkan perhatian dari orang tuanya, anak juga membutuhkan perlindungan. Pastinya wabah ini menjadikan kita senantiasa menjadi lebih mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 





Karya         : WAHIDATURRAHMAH

NIM           : 190106017

Jurusan     : PGMI

"UNIVERSITAS ISLAM MATARAM"


(M.Syrf,ST.)