Dok. istimewa
Adanya kades yang menolak untuk divaksinasi itu berawal ketika Jeje dan unsur Muspida menggelar rapat evaluasi dan persiapan pembukaan objek wisata Pangandaran,
Pangandaran - Pemkab Pangandaran melayangkan surat teguran kepada salah seorang kepala desa (kades) yang menolak untuk menjalani vaksinasi COVID-19. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata melakukan kajian aturan untuk memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.
Adanya kades yang menolak untuk divaksinasi itu berawal ketika Jeje dan unsur Muspida menggelar rapat evaluasi dan persiapan pembukaan objek wisata Pangandaran, Jumat (17/9/2021). Pada kegiatan itu salah seorang camat di Pangandaran melaporkan adanya satu kades di wilayahnya yang menolak disuntik vaksin COVID-19. Mendengar hal itu, Jeje bereaksi.
Saat itu juga Jeje memerintahkan sekda melayangkan surat teguran kepada yang bersangkutan. "Langsung buat surat teguran, pemimpin kok begitu," kata Jeje.
Menurut dia, seorang pemimpin bahkan di tingkat desa harus bisa menjadi contoh bagi masyarakatnya. Seorang pemimpin pun harus berani mengambil risiko.
"Pemimpin harus berani mengambil risiko, harus paling depan. Dia harus jadi yang pertama. Dulu di awal kita kan begitu, kalau vaksinasi bagus ya dia yang pertama sehat, kalau salah berarti dia yang pertama mati. Pemimpin harus paling depan," tutur Jeje.
Sebelum masyarakat, Jeje menegaskan, pemimpinnya dulu yang harus divaksinasi. Hal itu sudah dilakukan oleh semua pejabat daerah di Pangandaran.
"Nanti kita lihat aturannya sanksi apa yang bisa diberikan untuk dia, untuk sementara kita beri dulu surat peringatan," kata Jeje.
Terungkapnya kades yang dikabarkan menolak vaksinasi menurut Jeje sangat kontradiktif dengan apa yang tengah dilakukan oleh pihaknya saat ini. "Kita jungkir balik mengejar target vaksinasi, ini ada pemimpin malah menolak. Sekarang semua ASN kita kerahkan untuk mengajak minimal dua warga di lingkungannya. Jika ada 3.000-an ASN berarti dapat tuh 6.000 orang. Tambah lagi pegawai non-ASN juga kita wajibkan mengajak tetangganya," tutur Jeje.
Upaya lain yang dilakukan adalah mendorong pelaku wisata mendapatkan vaksinasi. Bahkan Pemkab Pangandaran memberi ultimatum, jika target 90 persen vaksinasi pelaku wisata tak tercapai maka akan dilakukan penutupan objek wisata.
"Saat ini total realisasi vaksinasi kita hampir mencapai 40 persen, padahal kita memiliki target realisasi vaksinasi 50 persen yang harus tercapai pekan depan. Jika tak tercapai maka pemerintah pusat akan memutuskan kita masuk Level 3 lagi," kata Jeje. (dw/ana)