Massa: Tolak Formula E, Rakyat perlu makan bukan balapan -->

Breaking news

Live
Loading...

Massa: Tolak Formula E, Rakyat perlu makan bukan balapan

Monday 13 September 2021

Dokumen (ist)


Mereka tampak membawa 1 unit mobil komando disertai poster bertuliskan 'TOLAK FORMULA E, WARGA PERLU MAKAN BUKAN BALAPAN!'. Ada pula massa yang membawa bendera Merah Putih serta rangkaian bunga di lokasi demo.

Jakarta - Massa demonstran mengatasnamakan 'Aksi Jakarta Bergerak' menggelar aksi di DPRD DKI Jakarta. Mereka menuntut agar Formula E di Jakarta dibatalkan.

Pantauan di lokasi, sekelompok orang datang dari arah Jl MH Thamrin menuju kantor DPRD DKI Jakarta di Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Aparat gabungan polisi dan Satpol PP bersiaga di lokasi.

Mereka tampak membawa 1 unit mobil komando disertai poster bertuliskan 'TOLAK FORMULA E, WARGA PERLU MAKAN BUKAN BALAPAN!'. Ada pula massa yang membawa bendera Merah Putih serta rangkaian bunga di lokasi demo.

"Yang kami tuntut terkait rencana event balapan mobil Formula E yang akan dilakukan Pemprov DKI dan Gubernur Anies. Kami merasa sebagai rakyat kecewa, marah dan sakit hari karena ada uang rakyat begitu besar Rp 1 triliun terbuang percuma pada saat ini," kata Koordinator Lapangan Aksi Jakarta Bergerak Siska saat ditemui di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Senin (13/9/2021).

Siska meyakini pandemi COVID-19 akan terjadi selama bertahun-tahun. Semestinya dana triliunan bisa diperuntukkan buat pemulihan ekonomi. Dia turut mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap DPRD DKI yang mengesahkan anggaran Formula E pada 2019.

"Pandemi masih panjang, perut perlu makan. Bukan masalah balapan mobil yang diutamakan!" ujar Siska.

"Yang membuat kami sedih disahkannya anggaran itu oleh DPRD. Kami kecewa memilih kalian. Itu jadi introspeksi kami di pemilihan berikutnya," sambungnya.

Tak butuh waktu lama, polisi langsung meminta massa aksi segera bubar. Polisi beralasan Jakarta masih memberlakukan PPKM level.

"Yang tak berkepentingan, silakan membubarkan diri! Jakarta masih PPKM," ujar polisi di lokasi, Senin (13/9/2021).

Namun, massa tetap berupaya mengirimkan perwakilan untuk melakukan audiensi. Akhirnya, 7 perwakilan massa diperkenankan masuk untuk melakukan audiensi di DPRD DKI. Sedangkan sisanya diminta membubarkan diri ke arah Tugu Tani, Jakarta Pusat.

Sebagaimana diketahui, 7 fraksi DPRD DKI Jakarta sepakat menolak usulan interpelasi fraksi PDIP dan PSI yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penolakan dari 7 fraksi ini diketahui usai adanya pertemuan Anies bersama ke-7 fraksi DPRD DKI. Foto pertemuan Anies dengan tujuh fraksi DPRD DKI itu beredar di media sosial.

Pertemuan diketahui digelar di rumah dinas Anies, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (26/8) malam. Ketujuh Fraksi yang hadir adalah Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP.

Dari foto yang beredar itu, terlihat juga Ahmad Riza Patria selaku Wagub DKI. Anies, Riza, dan seluruh anggota Dewan yang hadir tampak memakai masker.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif, membenarkan foto pertemuan yang beredar itu. Syarif mengatakan tujuh fraksi yang hadir itu menolak interpelasi Anies.

"Iya," ujar Syarif membenarkan foto yang beredar, Jumat (27/8)

Pada pertemuan tersebut, hanya Fraksi PDIP dan PSI yang tak diundang. Acara ini digelar saat PDIP-PSI mengajukan usulan interpelasi.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan pihaknya bersikeras mengajukan interpelasi meski Gerindra mengklaim 73 anggota DPRD menolak.

Gembong menjelaskan alasannya tetap kekeh mengajukan interpelasi terhadap Anies. Dia mengaku heran dengan pemikiran Pemprov DKI yang masih memaksa gelaran Formula E di tengah situasi pandemi saat ini.

"Pertanyaannya apakah dalam situasi pandemi ini gelaran Formula E dibutuhkan rakyat Jakarta? Kenapa tidak ditunda tahun 2023? Di saat situasi Jakarta yang belum pulih, rasanya kok tidak elok pemprov euforia menggelar balapan Formula E," ucap Gembong, Sabtu (28/8).
(dw/ana)