Data tidak singkron! dikira bercanda dor akhirnya hening, Mensos: Saya tidak pernah mencoret -->

Breaking news

Live
Loading...

Data tidak singkron! dikira bercanda dor akhirnya hening, Mensos: Saya tidak pernah mencoret

Friday 1 October 2021

Dok. istimewa


Kemarahan Risma dipicu adanya perbedaan laporan antara Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos. 


Jakarta - Beredar video yang memperlihatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Bu Risma sedang marah-marah saat rapat bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis (30/9) kemarin.


Kemarahan Risma dipicu adanya perbedaan laporan antara Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos. Data itu terkait dicoretnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.


Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat saat itu memaparkan bahwa pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM PKH.


Sontak Bu Risma kemudian memarahi petugas PKH Gorontalo yang kebetulan ikut dalam rapat.

 

"Jadi bukan kita coret, ya! Kamu tak tembak, ya, tak tembak kamu!" ujar Risma sambil berdiri dari kursinya, berjalan mendatangi petugas PKH. Dia lalu mengarahkan pulpennya ke dada petugas itu.


Saat Risma mengucapkan 'tak tembak kamu', peserta rapat mengira Mensos sedang bercanda dan mereka sempat tertawa. Bahkan ada yang bercanda,"dor!"


Namun, nada bicara Bu Risma yang semakin tinggi membuat seisi ruangan kemudian hening.


Risma terlihat tidak senang dengan laporan yang tidak sesuai dengan fakta karena menurutnya hal itu menjadi sumber masalah. "Data-data itu, yang sering kamu jadi fitnah! Itu saya yang kena, tahu nggak!" tutur mantan Wali Kota Surabaya ini.


Risma juga menegaskan, pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM. "DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?!" ucap Risma yang berbaju cokelat bermotif ini.


Video berdurasi 1 menit 18 detik ini viral di medsos dan kini menjadi perbincangan warga Gorontalo. (rs/ina)