Bagikan sembako gambar Puan tujuannya apa? -->

Breaking news

Live
Loading...

Bagikan sembako gambar Puan tujuannya apa?

Saturday 25 December 2021


Formappi: Kegiatan bagi sembako dengan kemasan khusus bergambar politikus dilakukan saat masa kampanye, dok. istimewa (25/12).


Jakarta - Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPR RI berinisiatif bagi-bagi sembako kepada masyarakat di daerah pemilihan (dapil) dengan tas bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) heran dengan langkah PDIP.


"Kalau yang dilakukan F-PDIP ini entah tujuannya apa. Mau kampanyekan Puan untuk urusan apa. Apakah jabatan Puan sebagai Ketua DPR dan Pembina F-PDIP memang tak dikenal sehingga anggota Fraksi PDIP diminta untuk mensosialisasikan dirinya, atau ini kampanye dini untuk kepentingan Pemilu 2024. Jadi katakanlah ini respons F-PDIP atas tingkat elektabilitas Puan di survei-survei yang selalu sangat rendah?" ujar peneliti Formappi Lucius Karus kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).


Pasalnya, dia tak melihat adanya relevansi antara tugas anggota DPR dengan kegiatan membagi-bagikan sembako. Terlebih, kata dia, ada potret Puan di sana. Menurutnya, kegiatan bagi sembako dengan kemasan khusus bergambar politikus dilakukan saat masa kampanye.


"Entah apa sih hubungannya kerja anggota DPR dengan kegiatan membagikan sembako yang bukan sembarangan sembako, tetapi sembako bergambar spesial, yaitu foto Puan plus foto anggota Fraksi PDIP," katanya.


"Pembagian sembako dengan kemasan khusus yang dibalut foto politisi ini umumnya dilakukan saat masa kampanye," imbuh dia.


Lantas, dia prihatin apabila inisiatif bagi-bagi sembako itu dilakukan untuk niatan kampanye 2024. Sebab, menurut Lucius, kerja anggota DPR hingga kini masih belum memuaskan.


"Kalau ini kampanye dini untuk kepentingan Pemilu 2024, tentu saja memprihatinkan ya. Pemilu masih cukup jauh, kerja sebagai anggota DPR belum juga memuaskan, tetapi mereka malah harus sudah memikul beban lain yang nggak relevan dengan peran sebagai anggota DPR, yaitu mengampanyekan salah seorang kader PDIP yang mau jadi sesuatu di Pemilu 2024?" ujarnya.


Lucius juga menyoroti kegiatan ini yang dilakukan saat masa reses. Dia menilai upaya cari simpati dari anggota DPR kepada masyarakat di dapil seharusnya dilakukan dalam porsi melakukan tugas sebagai wakil rakyat, bukan bertujuan kampanye.


"Mencari simpati pemilih di masa reses bagi anggota tentu harus dilakukan dalam konteks peran dan fungsinya sebagai anggota DPR," ujar dia.


"Bagi-bagi sembako kalau sekadar untuk membantu warga di dapil mungkin juga bisa tetapi ini harus untuk alasan yang sifatnya tulus, kemanusiaan, dan jujur soal asal-usul dana. Nggak benar kalau dana reses dipakai untuk beli sembako untuk tujuan kampanye," lanjutnya.


Apabila bertujuan kampanye colongan, Lucius menilai kegiatan bagi sembako gambar Puan itu sulit mendapatkan simpati. Dia tak yakin elektabilitas Puan akan tergenjot usai inisiatif ini.


"Saya kira strategi bagi-bagi sembako dengan foto Puan ini sulit mendapatkan simpati. Popularitas Puan mungkin akan tergenjot sedikit tetapi saya nggak yakin dengan elektabilitasnya," ujarnya.


"Memanfaatkan reses anggota untuk kampanyekan sosok Puan akan dianggap terlalu bernafsu walau sudah tahu modal elektabilitas yang nyaris nggak ada," kata Lucius. (dw/*)