Banyak penjual mobil bekas yang menutupi kekurangan dari kendaraannya, dok. istimewa (26/12).
Jakarta - Membeli mobil bekas adalah satu solusi ketika Anda ingin memiliki kendaraan namun dengan dana terbatas. Bahkan bisa saja dengan harga setara, bisa didapatkan mobil bekas mewah dengan fitur lengkap dibanding mobil baru yang kelengkapan fiturnya biasa-biasa saja.
Tapi terkadang banyak penjual mobil bekas yang menutupi kekurangan dari kendaraannya. Mulai dari kerusakan yang parah dari mobil tersebut, kendaraan bekas tabrakan, atau mobil bekas banjir. Kalau sudah begini pasti yang dirugikan adalah pihak pembeli karena jadi mengeluarkan dana lebih besar guna biaya perbaikan.
Selalu teliti sebelum membeli mobil bekas.
Mungkin banyak penjual mobil bekas yang mengklaim kalau dagangannya bukan mobil bekas banjir. Padahal ada loh ciri-ciri mobil yang sudah pernah terendam banjir. Gak perlu bawa montir ahli atau spesialis kok, karena sebenarnya orang awam pun bisa mendeteksi.
Cermati cara mengetahui mobil bekas banjir biar tidak terjebak pedagang nakal.
1. Kabin Bau Tak Sedap
Interior yang terendam ari bakal meninggalkan bau tak sedap
Salah satu ciri yang paling gampang diketahui untuk mobil bekas banjir adalah bau. Mobil yang sudah pernah terendam banjir biasanya punya bau yang apek, lembab, dan terasa mengganggu aromanya ketika dicium.
Biasanya bau ini sudah dapat tercium saat pertama kali membuka pintu mobil. Bau ini memang terkadang sulit unutk dihilangkan. Karena ada beberapa bagian mobil yang masih dalam keadaan lembab.
2. Ada Karat di Sudut-sudut Kecil
Lantai mobil yang bekas terendam banjir
Ciri lain yang paling gampang buat ditemui dari mobil yang pernah terkena banjir adalah adanya karat. Karat yang timbul biasanya menandakan mobil ini pernah terkena ari dalam waktu lama. Anda patut curiga jika usia mobil masih terhitung muda namun telah muncul karat.
Karat ini biasanya bisa dengan sangat mudah dilihat. Caranya dengan membuka karpet dasar untuk melihat kondisi lantai kabin, melihat sela-sela karet pintu atau bagasi, atau bisa juga melihat engsel-engsel pintu mobil. Karat ini juga paling mudah ditemui pada baut-baut mobil karena meskipun sudah dilakukan pembersihan, komponen ini jarang yang diganti baru.
3. Harga Kelewat Murah
Karat jadi mudah timbul setelah terkena banjir
Pedagang nakal yang menjual mobil bekas banjir biasanya akan mematok harga yang lebih murah dari harga pasaran mobil tersebut. Tujuannya untuk membuat mobil tersebut menarik dan cepat laku dibeli oleh konsumen. Sebaiknya Anda wajib curiga dengan harga murah yang ditawarkan oleh pedagang seperti ini.
Misalnya harga pasaran mobil tersebut dengan tahun produksi, tipe yang sama dan model yang sama dijual di kisaran Rp180 jutaan. Tetapi ada pedagang yang menjual dengan harga Rp130 jutaan atau Rp140 jutaan. Sebaiknya jangan langsung tergiur untuk membeli. Lakukanlah pemeriksaan secara mendalam supaya nggak kejebak membeli mobil bekas banjir.
4. Oli Berwarna Cokelat dan Encer
Kondisi oli yang sudah tercampur air banjir
Biasanya mesin mobil yang pernah terkena banjir olinya bakal berwarna kecoklatan. Hal ini karena air sudah masuk ke dalam ruang mesin. Kalau sudah seperti ini dan mobil dipaksakan melaju, maka bisa membuat ruang meisn terutama piston akan rusak parah.
Karenanya pada saat memeriksa mobil sebelum dibeli, usahakan cek dengan membuka tutup oli mesin. Periksa menggunakan dip stick apakah oli mesinnya berwarna coklat atau masih normal. Jika berwarna cokelat susu dan cenderung lebih encer, itu ada indikasi oli sudah tercampur air dari banjir.
5. Piranti Elektronik Ada yang Bermasalah
Cek juga rumah sekring jangan sampai ada bekas banjir
Ciri yang bisa Anda lihat dari mobil yang pernah terkena banjir adalah elektronik yang bermasalah. Mobil memiliki banyak perangkat elektronik. Jika sudah pernah terendam air banjir, biasanya elektronik tersebut akan mengalami masalah atau bahkan rusak.
Usahakan pada saat mengecek mobil bekas incaran, cobalah semua sistem elektronik yang ada pada mobil tersebut. Seperti audio system, lampu-lampu, wiper, dan sebagainya. Bahkan perhatikan pula komponen-kompoenn elektronik itu. Adakah bercak atau noda karat di mika lampu, soket aki, rumah sekring, relay, dan sebagainya. (dw/*)