Ini alasan ketum PSI Giring Ganesha kenapa pilih DO dari kampus Paramadina? -->

Breaking news

Live
Loading...

Ini alasan ketum PSI Giring Ganesha kenapa pilih DO dari kampus Paramadina?

Thursday 30 December 2021

Alasan Giring memilih DO ternyata karena ia tak mau merepotkan sang ibu yang berjuang sendirian, dok. istimewa (30/12).


Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengungkapkan alasan di balik keputusannya memilih drop out atau DO dari Kampus Paramadina yang pernah dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Melalui unggahan video di Instagram, Giring Ganesha membongkar alasannya DO.


Awalnya mantan vokalis Nidji ini mengaku bangga pernah menjadi mahasiswa Universitas Paramadina.


"Saya Giring dan saya bangga pernah berkuliah di Universitas Paramadina," kata Giring di Instagram seperti dikutip Suara.com, Kamis (30/12/2021).


Setelah menempuh pendidikan selama beberapa semester, Giring dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu lanjut kuliah atau karir di musik.


"Selama berjalan beberapa semester, ternyata saya dihadapkan pada dua pilihan, melanjutkan kuliah atau membangun karier di industri musik," katanya.


Giring akhirnya memilih membangun karier di industri musik bersama grup band Nidji.


"Kemudian saya memilih untuk membangun mimpi di industri musik bersama Nidji. Saya memilih musik karena ingin mengejar mimpi-mimpi saya, itu passion saya," kata eks pelantun 'Biarlah' ini.


Selain alasan mengejar passion, Giring juga mengungkap alasan lain yang tak banyak diketahui publik.


Alasan Giring memilih DO ternyata karena ia tak mau merepotkan sang ibu yang berjuang sendirian guna membiayai kuliah anaknya di Universitas Paramadina.


"Saya tidak mau merepotkan ibu saya yang single parent semenjak tahun 1998 ketika almarhum bapak meninggalkan kami sekeluarga," ungkap Giring.


Berbagai alasan inilah yang membuat Giring harus rela DO dari kampus yang sempat dipimpin Anies Baswedan.


"Itulah saya harus menelan kenyataan pahit dan tidak punya banyak pilihan, harus kuliah atau kerja. Cita-cita saya sederhana waktu itu, harus mandiri, tidak, tidak ingin merepotkan ibu saya yang single parent. Saya ingin ibu saya bahagia," kata Giring. (dw/*)