Digitalisasi Ekonomi Menstimulasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia -->

Breaking news

Live
Loading...

Digitalisasi Ekonomi Menstimulasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Tuesday 11 January 2022

Oleh: Riyola Rahmaniar Sugianto/ dok. ilustrasi


Jakarta - Arus globalisasi yang tinggi mendorong kemajuan infrastruktur teknologi yang terus berkembang seperti kemunculan internet. Sehingga, hal tersebut dapat melahirkan sebuah kekuatan ekonomi baru yang disebut dengan ekonomi digital. Ekonomi digital merupakan sebuah inovasi kreatif dalam usaha meningkatkan pertumbuhan eknonomi sebuah negara yang mengandalkan internet dan artifical intelligence (kecerdasan buatan). Dengan adanya ekonomi digital membuat seluruh kegiatan ekonomi menjadi lebih mudah dan praktis, dari yang awalnya secara manual menjadi serba otomatis dan cepat. Dari perubahan yang terjadi, menjadi pertanda nyata bahwa ekonomi digital terus mengalami perkembangan. 


Dalam lima tahun terakhir berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung menurun. Tetapi, nilai pertumbuhan ekonomi digital seperti e-commerce justru melaju semakin pesat di tengah melambatnya laju perekonomian tanah air. Sehingga, dengan kecerdasan teknologi dan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan teknologi dapat mengembangkan ekonomi digital menjadi lebih sempurna, karena ekonomi digital dapat memupuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada era modernisasi saat ini. 


Lalu, Apakah digitalisasi ekonomi adalah hal yang nyata sebagai peran utama dalam membenahi pertumbuhan ekonomi di Indonesia?


Berdasarkan data Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI, ekonomi digital berkontribusi sebesar 5-9,5% terhadap PDB Indonesia dan menyatakan bahwa nilai transaksi ekonomi digital diproyeksikan mencapai 146 miliar USD pada tahun 2025. Ekonomi digital Indonesia terus tumbuh hingga 8 kali lipat pada tahun 2030 mendatang. Presiden Joko Widodo juga telah membenahi transformasi digital Indonesia menuju Visi Indonesia 2045 dengan menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang diharapkan dapat meningkatkan pengembangan teknologi digital. Hal tersebut dimaksudkan karena pada tahun 2024 akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1% dan digitalisasi UMKM bisa mencapai sekitar 50%. 


Digitalisasi ekonomi Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang, karena terdapat beberapa faktor pendukung guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik melalui keefektifan ekonomi digital. Pertama, Indonesia merupakan negara yang memiliki total penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan sekitar 70,7% penduduk Indonesia diisi oleh Generasi Z dan Generasi Milenial. Kedua, pengguna digital di Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta dan trafik internet terus mengalami peningkatan hingga 20% pada 2020. Ketiga, bahkan pada tahun 2030 Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi, yang artinya dapat semakin memudahkan pengelolaan ekonomi digital dengan lahirnya prolifik di Indonesia. 


Saat ini, industri e-commerce menjadi peran penting dalam pertumbuhan ekonomi digital yang memiliki implikasi terhadap PDB nasional. Dimana PDB merupakan indikator utama yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. E-commerce adalah kegiatan jual beli barang dan jasa dengan memanfaatkan jaringan elektronik, terutama internet. Kondisi kontemporer perilaku konsumen di Indonesia menginginkan proses belanja yang lebih mudah, cepat dan praktis. Sehingga, masyarakat Indonesia menggandrungi belanja via online yang membawa keuntungan bagi beberapa produsen barang/jasa tanpa produsen harus mendirikan toko untuk melakukan transaksinya. Semakin banyak produsen memanfaatkan e-commerce, maka barang/jasa yang diperdagangkan semakin banyak dan potensi transaksi dapat terus meningkat. Terdapat penambahan sekitar 21 juta konsumen digital sejak awal pandemi yang meningkatkan pertumbuhan pada sektor e-commerce, bahkan 72% persen diantaranya berasal dari wilayah non-kota besar. 


Di tengah persaingan e-commerce, tahun 2021 Shopee memiliki angka kunjungan dengan rata-rata 961,510 juta. Pencapaian ini terbukti bahwa Shopee ikut berkontribusi mendorong gaya beli konsumen serta meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Tak hanya itu, investasi digital yang dilakukan oleh pemerintah tumbuh menjadi 200% dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi berkat e-commerce seperti Tokopedia yang mengantongi investasi senilai 1,1 miliar USD. Selain itu, beberapa produk UMKM yang memanfaatkan e-commerce sudah melambung jauh seperti Deliwafa Store dan Erigo di kancah internasional dan berdiri di ajang bergengsi tepatnya di Kota New York,AS pada pertengahan 2021. 


Sektor ekonomi digital yang juga mengubah kondisi Indonesia adalah bidang transportasi, seperti lahirnya Go-Jek dan beberapa aplikasi jasa untuk berpergian yang lain. Bahkan Go-Jek menyediakan fitur layanan pesan antar makanan dan barang belanjaan. Transaksi yang dihasilkan Go-Jek terus meningkat senilai Rp 2 miliar setiap tahunnya. Hal ini didapat dari 145 juta pengguna Go-Jek di Indonesia. 


Selain itu, pada bidang kesehatan hadir sebuah layanan berbasis online bernama Halodoc. Layanan Halodoc menjadi solusi penting jika ingin berkonsultasi dengan dokter tanpa harus ke rumah sakit untuk meminimalisir rantai penyebaran covid-19. Sebanyak 70% pendapatan apotek kecil saat ini berasal dari aplikasi Halodoc. Ada pula pada bidang perbankan seperti OVO, DANA dan beberapa e-wallet lainnya yang dapat memudahkan proses transaksi kegiatan jual beli yang cepat, aman dan sistematis. 


Peluang ekonomi digital Indonesia sangat besar dan terbuka lebar. Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, Indonesia tetap harus berhati-hati dalam memperhatikan beberapa permasalahan yang ada dan harus segera ditingkatkan, antara lain keamanan siber karena konsumen harus memperoleh jaminan keamanan dalam melakukan transaksi.


Kemampuan SDM dengan banyak mencetak tenaga kerja pada sektor digital.


Pembenahan infrastruktur internet yang saat ini hanya berpusat di beberapa wilayah saja. 


Pelaku produsen di Indonesia harus lebih kreatif dan mampu bersaing dengan produk dari luar negeri. 


Ekonomi digital pada era revolusi industri 4.0 terlihat sangat mengubah tampilan wajah dunia ekonomi di seluruh negara yang ada di dunia, termasuk Indonesia yang juga merasakan dampaknya. Tentu ekonomi digital menjadi peran utama dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diiringi dengan meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat. Peluang berkembangnya ekonomi digital menghasilkan lapangan kerja yang melimpah. Di dalamnya termasuk bisnis kelas UMKM menjadi kalangan yang paling besar mendapatkan keuntungan dari perkembangan ekonomi digital di bidang marketplace. 


Sehingga, dengan adanya pertumbuhan ekonomi digital yang baik memungkinkan Indonesia dapat menembus pasar global dengan mudah. Sepanjang tahun 2021, nilai ekonomi digital RI mencapai 70 miliar USD atau setara dengan Rp 994 miliar. Semua sektor ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan yang kuat dan menjadi pendorong utama pemulihan pertumbuhan ekonomi, dengan sektor e-commerce mencapai 52%. Dengan adanya ekonomi digital tersebut, Bank Indonesia telah memprediksi bahwa tahun 2023 terdapat 10% produk domestik bruto yang disumbangkan. Pada tahun 2030, Indonesia juga diperkirakan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital ASEAN. Hal ini telah membuktikan bahwa ekonomi digital saat ini menjadi aktor utama dalam memperbaiki pertumbuhan Indonesia juga dapat menjadi pertumbuhan ekonomi digital terbaik di regional ASEAN. (dw/*)