KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dok. istimewa/ Menag mengajak semua pihak untuk mengedepankan proses klarifikasi (tabayyun) ketika melihat persoalan yang dinilai ambigu, (8/2).
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membela KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang dilaporkan ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) soal pernyataan 'Tuhan kita bukan orang Arab'. Menag Yaqut menilai pernyataan 'Tuhan kita bukan orang Arab' adalah penegasan bahwa Tuhan bukanlah makhluk.
"Itu clear sekali kalau kita memahami pernyataan Jenderal Dudung secara utuh. Pernyataan itu juga menjadi penegasan bahwa Tuhan memang bukan makhluk, tapi sebagai Khalik (Sang Pencipta). Sudahlah, tidak ada yang perlu diributkan dengan statemen itu," kata Menag Yaqut dalam keterangannya di situs resmi Kemenag, seperti dilihat Selasa (8/2/2022).
Menag Yaqut menjelaskan bahwa umat Islam diperbolehkan menggunakan bahasa apa pun, termasuk bahasa Indonesia saat berdoa. Dia mengatakan pernyataan Tuhan kita bukan orang Arab disampaikan Dudung saat berbicara soal cara komunikasi dengan Tuhan.
Menag Yaqut menyebut kalimat Tuhan kita itu bukan orang Arab tidak berdiri. Sebab, sebut Menag, sebelum kalimat tersebut, Dudung berkata 'pakai bahasa Indonesia saja'. Menag menilai kalimat 'pakai bahasa Indonesia saja' sebagai penegasan bahwa Tuhan bukanlah makhluk.
Menag mengajak semua pihak untuk mengedepankan proses klarifikasi (tabayyun) ketika melihat persoalan yang dinilai ambigu. Termasuk pada pernyataan Jenderal Dudung, semestinya bisa diselesaikan dulu dengan bertemu atau berdiskusi langsung. Cara tersebut, menurut Menag, akan lebih elegan dan tak menguras energi.
Menag menilai, sebagai petinggi TNI, Jenderal Dudung sudah pasti dibekali kedalaman pengetahuan dan kematangan cara berkomunikasi kepada publik. Dengan keyakinan itu, Jenderal Dudung tentu memiliki kehati-hatian dan mampu mengukur dampak pernyataan atau tindakannya di tengah publik.
"Termasuk soal agama, Jenderal Dudung justru selama ini memberikan perhatian besar terhadap upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Mari kita harus jernih melihat setiap persoalan," ucap Menag.
Jenderal Dudung sebelumnya telah menjelaskan maksud pernyataan 'Tuhan kita bukan orang Arab'. Dudung mengatakan Tuhan itu mengerti bahasa apapun yang diucapkan umat-Nya.
"Sama kaya waktu di Deddy Corbuzier, saya sampaikan saya berdoa pakai bahasa Indonesia. Teman-teman juga misalkan berdoa seperti ini 'ya Tuhan anak saya hari ini ujian semester. Mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus' bahasa Arabnya apa? kan kita nggak tahu," kata Dudung di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (7/2).
(dw/*)