Kebijakan larangan ekspor akan dicabut, Petani Sawit ucapkan ini ke Jokowi -->

Breaking news

Live
Loading...

Kebijakan larangan ekspor akan dicabut, Petani Sawit ucapkan ini ke Jokowi

Friday 20 May 2022

dok. istimewa/ Terima kasih dan salam hormat kami petani sawit Indonesia kepada Pak Jokowi. Meskipun sulit dan berat menjalani 28 hari masa-masa sulit sejak bapak melarang ekspor (20/5).


Jakarta - Petani sawit se-Indonesia merasakan kegembiraan luar biasa setelah mendengar pidato Presiden Joko Widodo yang membuka kembali ekspor sawit. Kebijakan larangan ekspor akan dicabut dan ekspor kembali normal mulai Senin (23 Mei 2022).


“Terima kasih dan salam hormat kami petani sawit Indonesia kepada Pak Jokowi. Meskipun sulit dan berat menjalani 28 hari masa-masa sulit sejak bapak melarang ekspor. Memang kondisi ini berakibat anjloknya harga TBS (Tandan Buah Segar) sawit Petani sampai 70 persen. Namun petani sawit berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara untuk tidak melakukan kegiatan anarkis,” ujar Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat Manurung, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19 Mei 2022).


Gulat mengatakan, sawit merupakan sumber nafkah sekaligus harapan dan masa depan ekonomi Indonesia. Sehingga hal ini jugalah yang membuat sawit Indonesia disegani dunia.


“Kami sepakat MGS (minyak goreng sawit) harus tersedia dan terjangkau di masyarakat (domestik), dan kami Petani Sawit sangat terhormat diberi kesempatan untuk mewujudkan harapan Presiden tersebut,” ujarnya.


Diakui Gulat, keputusan Presiden Jokowi sebelumnya yang melarang ekspor memang cukup sulit kendati sudah sangat mempertimbangkannya dari semua aspek dan terukur. 


“Oleh karena itu, mari kita jadikan peristiwa larangan ekspor tersebut sebagai intropeksi diri sawit Indonesia dan menjadikannya pelajaran hebat untuk naik kelas tata kelola sawit Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi, terkhusus naik kelasnya petani sawit menatap masa depannya,” kata Gulat. 


Sebelumnya, APKASINDO mengerahkan petani di 22 Provinsi se-Indonesia untuk melakukan Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia yang dilakukan serentak mulai pukul 09.00-12.00 WIB pada Selasa, (17 Mei 2022) di Kantor Kemenko Perekonomian dan Patung Kuda Monas. 


Aksi keprihatinan dilakukan untuk menyikapi dampak Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO yang berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS kelapa sawit di seluruh Indonesia, terkhusus sentra perkebunan kelapa sawit.


“Selamat menjalani hidup normal Industri (hulu-hilir) sawit Indonesia. Mari berpacu mengejar ketertinggalan 28 hari lalu untuk lebih baik dan lebih berguna,” ungkap Gulat. (dw/*)