Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Yang Ditabrak Pensiunan Polri Harus Diusut Tuntas -->

Breaking news

Live
Loading...

Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Yang Ditabrak Pensiunan Polri Harus Diusut Tuntas

Sunday 27 November 2022

dok. istimewa (27/11) Kompolnas mendorong penyidik Sat Lantas Polres Jakarta Selatan untuk segera menindaklanjuti proses penyidikan kasus laka lantas yang mengakibatkan meninggalnya saudara Muhammad Hasya Attala Syahputra. 


Jakarta - Kompolnas turut menanggapi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18), yang ditabrak pensiunan polisi inisial ESBW. Kompolnas mendorong agar kasus tersebut diusut tuntas meskipun pelaku mantan anggota polisi.


"Kompolnas mendorong penyidik Sat Lantas Polres Jakarta Selatan untuk segera menindaklanjuti proses penyidikan kasus laka lantas yang mengakibatkan meninggalnya saudara Muhammad Hasya Attala Syahputra. Meski penabrak adalah purnawirawan Polri, penyidik tetap harus profesional dalam melakukan lidik sidik berdasarkan scientific crime investigation," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Sabtu (26/11/2022).


Poengky juga mendorong penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengelaborasi berdasarkan saksi-saksi dan bukti-bukti. Tak lupa, Kompolnas turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya korban.


"Siapa yang penyebab laka lantas sehingga yang bersangkutan harus bertanggung jawab, dan apakah benar korban tidak segera ditolong hingga harus menunggu 30 menit yang mengakibatkan korban meninggal dunia?" ucapnya.


Dia menyebut upaya perdamaian tidak boleh dijadikan sebagai upaya menghentikan proses kasus kecelakaan itu. Menurutnya, polisi harus tetap mengusut tuntas insiden kecelakaan maut tersebut.


"Meskipun dikatakan ada upaya perdamaian, tetapi hal tersebut nantinya tidak bisa dijadikan penghentian proses hukumnya. Santunan maupun upaya damai hanya bisa digunakan sebagai pertimbangan bagi Majelis Hakim untuk meringankan hukuman," imbuhnya.


Kasus kecelakaan ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022. Adi merasa kecewa lantaran kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya itu dirasa jalan di tempat.


"Kami terinformasi namanya itu pada saat cukup lama menunggu dari polres tindaklanjutnya apa, tidak ada tindak lanjut akhirnya kami datangi. Di situ dikasih surat ada nama saksi, pelaku namanya saya cari namanya itu. Inisial ESBW dengan segala macam embel-embel gelarnya. Sudah purnawirawan," kata Adi saat dihubungi, Jumat (25/11).


Adi menjelaskan kecelakaan yang menewaskan putranya itu terjadi ketika korban pulang dari kampus menuju kosan. Setiba di lokasi, motornya ditabrak mobil pensiunan polisi inisial ESBW.


"Dia naik motor pulang ke kosan iring-iringan naik motor sama temennya. Tiba-tiba kayak ada yang melintas ke kanan lalu almarhum ngerem mendadak terus mengarah ke kanan. Dia buang ke kanan itu ada mobil dari depan mobil Pajero itu," kata Adi.


Korban kemudian tertabrak mobil Pajero tersebut. Menurut Adi, pensiunan polisi itu menolak membantu korban ke rumah sakit.


"Yang paling saya herankan dia kan pensiunan perwira menengah kok bisa berperilaku seperti itu. Dipintain tolong bawa ke rumah sakit aja nggak mau. Saya juga heran ini perwira loh," tambahnya.


Hasya akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah terkapar sekitar 30 menit. Saat di rumah sakit, Adi mengaku bertemu dengan pensiunan polisi ini. Adi merasa kecewa akan sikap purnawirawan polisi ini.


"Jadi pada saat kami datangi ke rumah sakit kami bertemu saya tanya mana yang nabrak ya tapi sifatnya bener-bener kaya orang yang tidak bersalah. Dijawab 'saya yang nabrak' dengan gayanya dia," terang Adi.


detikcom kemudian menghubungi ESBW untuk meminta tanggapan terkait kejadian ini. ESBW mengatakan kasus tersebut saat ini masih ditangani. "Sudah dalam proses oleh laka (wilayah) Jaksel," singkat ESBW.
(dw/*)