Tentera Thailand Terus Memaksa Warga Sipil Patani untuk Mendapatkan DNA -->

Breaking news

Live
Loading...

Tentera Thailand Terus Memaksa Warga Sipil Patani untuk Mendapatkan DNA

Thursday 3 November 2022

Photo : Penderitaan Rakyat Patani.(3/11).


Narathiwat - Pihak tentera Thailand terus melakukan operasi dan diskriminasi keatas warga sipil Patani yang berada di wilayah Selatan Thailand, dengan meliputi Patani, Yala, Narathiwat, Setun, dan sebahagian dari Songkhla.


Laporan dari masyarakat tempatan mengatakan, warga sipil Patani sering kali dilakukan diskriminasi yang tidak perikemanusian, tidak perikeadilan, dan melanggar dengan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakuakn oleh pihak tentera Thailand secara langsung dan nyata.


Baru-baru ini pihak tentera Thailand melakukan operasi keatas sebuah rumah warga sipil Patani dan memaksa untuk mengambil DNA keatas seorang kanak-kanak, operasi ini dilakukan di kawasan rumah No.95 Kayae Tempat 5 Mukim Dusunnyo Daerah Chenek Wilayah Narathiwat, pada (01/11/2022), pukul 10:00 am.


Manakala, DNA merupakan singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau pengambilan sampel cairan yang tersedia dalam diri manusia, dan menjadi alat deteksi terbaik untuk menelusuri silsilah dan asal keturunannya.


Muslim Attorney Centre Foundation (MAC) telah mengeluarkan statistik terkait kasus pengambilan DNA keatas warga sipil Patani semanjak dari tahun 2009 - 2022, berjumlah 129 kasus yang teridiri dari Patani 44 kasus, Yala 76 kasus, dan Narathiwat 9 kasus.


Statistik yang telah dikeluarkan oleh MAC bukan hal wajar, kerana pihak tentera Thailand terus melakukan diskriminasi keatas warga sipil Patani hingga hari ini, bahkan lebih mengedepankan undang-undang darurat militer atau daerah operasi militer sebagai ancaman dalam setiap sudut kehidupan di wilayah tersebut.


Sebelumnya, pihak tentera Thailand melakukan operasi dan menangkap 2 orang warga sipil Patani, operasi ini dilakukan di kawasan rumah yang sama di hari, pada (31/10/2022), pukul 13:00 pm.


Menurut data Deepsouthwatc (DSW) yang telah mencatat semenjak awal Januari 2004 hingga September 2022, dari total 21.688 kasus kejadian, sebanyak 7.394 jiwa meninggal dunia, dan sebanyak 13.718 jiwa mengalami luka-luka.

Editor : Berita Melayu Patani.