Polres Malang Bersama Polsek Ampel Gading Dibantu Perangkat Desa Lebak Harjo Buru Pembunuh Sadis

Breaking news

Live
Loading...

Polres Malang Bersama Polsek Ampel Gading Dibantu Perangkat Desa Lebak Harjo Buru Pembunuh Sadis

KAPERWIL MEDIA INVESTIGASI JATIM
Wednesday 21 December 2022

 


Malang - Pencarian pelaku pembunuhan sadis di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, masih terus berlanjut. Pihak Polres dan Polsek, masih menyebar personilnya dibeberapa titik, dibantu juga oleh perangkat desa setempat masih terus melakukan pengejaran ( pelaku pembunuhan ) menyusuri hutan, perkebunan dan perkampungan.  


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki  menjelaskan, hingga hari ini pihaknya bersama jajaran Polsek ampelgading dan didukung oleh perangkat desa   Lebak Harjo, masih bekerja keras  melakukan pengejaran terhadap pelaku. " Kami berkomitmen akan terus melakukan pengejaran sampai pelaku ditemukan, dan kami akan terus berada di dusun lebaksari agar masyarakat merasakan bahwa polisi itu ada untuk masyarakat, polisi itu dekat dengan masyarakat. Kami juga akan berusaha untuk menguatkan mental masyarakat dan berupaya menjaga kondusifitas masyarakat tandasnya".


Muncul dugaan bahwa pembunuhan yang dilakukan Sukarni terhadap Lina, sudah melalui perencanaan matang. Dugaan pembunuhan berencana itu mengacu pada kesaksian sejumlah warga dan rangkaian peristiwa dan sejumlah bukti - bukti.


Mulai dari ancaman Sukarni terhadap Lina via telepon, temuan masker, senter daun pisang dan rokok di bawah pohon kopi dekat lokasi pembunuhan, hingga aksi pembunuhan yang dilakukan pada saat kondisi rumah korban sangat sepi.


Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan itu dilakukan Sukarni pada Minggu pagi (18/12/2022) di Rumah Ngadilan. Tanpa ada banyak  orang yang melihatnya, sukarni  menghabisi Lina dengan sajam. Setelah melakukan kejahatanya Sukarni kabur ke arah  hutan perkebunan melalui pintu belakang.


Pembunuhan itu masih diyakini bermotif cemburu dan drama cinta segitiga. Seperti dituturkan Kepala Dusun Lebak sari ( AJI PRAYITNO. ) , Lina merupakan istri sah Ngadilan. Namun sekitar empat tahun lalu, Lina menjalin asmara terlarang dengan Sukarni dan kabur ke Batam. AJI PRAYITNO juga sempat menyebut ada dugaan Sukarni dan Lina sudah menikah secara siri, namun Lina masih ada beberapa kali kembali bolak balik datang kerumah ngadilan sendirian dan tidak lama pergi lagi kemungkinan menyusul sukarni .


Mungkin belakangan Hubungan keduanya tidak harmonis, hingga menyebabkan Lina pulang ke Lebak sari . Awalnya Lina pulang ke rumah Poniran, ( ayahnya ), di Kampung Lintah, dusun lebak sari Desa Lebakharjo.


Ketidak harmonisan hubungan dengan Sukarni sempat diceritakan Lina kepada Orang tua nya (poniran). ”Selama di Batam, Sukarni sering bersikap kasar terhadap Lina. Dia juga jarang memberikan nafkah untuk menghidupi anak hasil hubungan mereka, akhirnya Lina pulang kerumah saya” tutur Poniran.


Setelah kurang lebih satu mingguan dirumah Poniran, kemudian Ngadilan yang merasa masih berstatus suami lina dan tidak pernah menceraikan Lina itu  datang kerumah Poniran untuk meminta Lina dan mengajak Lina kembali kerumahnya. Dia mengaku kasihan terhadap anak-anak hasil pernikahanya dengan Lina, Poniran pun awalnya berusaha menasihati Lina agar jangan dulu kembali kerumah ngadilan, tapi apa daya Lina ngotot dan tetap bersikeras untuk kembali kerumah ngadilan, poniranpun pada akhirnya tidak mampu melarang Lina, dan linapun mengikuti ajakan ngadilan   ”Kurang lebih 3 pekan Lina berada di rumah Ngadilan. Dengan Ngadilan, Lina sudah punya dua anak, "tutur poniran".




Kembalinya Lina ke rumah suaminya itu ternyata diketahui oleh sukarni, itu menyebabkan Emosi sukarni pun meledak. Sepekan lalu, dia mengunggah kalimat bernada ancaman pembunuhan kepada Lina melalui Facebook. Kemudian Poniran meminta familinya untuk menelpon Sukarni untuk menanyakan langsung terkait ancaman pembunuhan tersebut, Sukarnipun membenarkan bahkan bukan cuma Lina ngadilan dan semua anak keturunan ngadilan yang masih cindil sekali pun akan dihabisi. Ancaman itu ternyata benar-benar dilaksanakan pada Minggu pagi (18/12/2022). ”Syukur, anak-anak sah Ngadilan dengan Lina tidak ikut di bunuh, anak itu masih kelas dua SD, Padahal anak itu yang berteriak minta tolong kepada warga,” tambah Poniran.


Beberapa warga, yang mendengar teriakan anak Ngadilan sebenarnya langsung datangi lokasi kejadian. Namun Sukarni langsung menodongkan senjata tajamnya yang masih berlumuran darah. Akhirnya tak ada yang berani menangkap Sukarni dan membiarkanya lari. 


Tanda tanya besar yang masih ada dibenak Poniran, kapan Sukarni pulang dari Batam? dan bagaimana merencanakan pembunuhan terhadap Lina. Menurut Poniran, warga sudah mencoba bertanya kepada keluarga Sukarni. Namun yang bersangkutan tidak mengetahui kapan sukarni itu pulang, dan memang sudah lama tidak pernah pulang bahkan mereka sudah tidak menganggap sukarni sebagai bagian dari keluarga mereka lagi karna kelakuan buruknya . ”imbuh Poniran. bersambung....

( Dir )