Terobsesi situs negatif, jual beli organ tubuh, 2 Remaja tega bunuh bocah 11 tahun -->

Breaking news

Live
Loading...

Terobsesi situs negatif, jual beli organ tubuh, 2 Remaja tega bunuh bocah 11 tahun

Wednesday 11 January 2023

dok. istimewa (11/1) Jasad korban dibuang di Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongleo, Kabupaten Maros. 


Makassar - Polisi kini telah menetapkan AD (17) dan MF (14) sebagai tersangka. Dua remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu sebelumnya nekat menculik dan membunuh bocah 11 tahun berinisial MFS (11) untuk dijual organ tubuhnya.


Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto membenarkan ihwal penetapan tersangka tersebut. Penetapan tersangka itu dilakukan setelah seluruh pihak kepolisian berhasil mengumpulkan alat bukti. 


"Kepolisian sudah mengkonstruksikan pidana ini. Mereka ditetapkan tersangka," kata Budi saat jumpa pers, Selasa (10/1/2023).


Pengakuan 2 Remaja Makassar yang Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Dijual Organ Tubuhnya


Lebih jauh, Budi menyebutkan bahwa kedua pelajar tersebut disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002. Namun karena usia kedua pelaku yang masih di bawah umur, maka ancaman hukumannya dikurangi setengah. 


"Seandainya mereka itu dewasa, pastinya hukaman mati atau seumur hidup. Jadi, biarlah hakim yang menentukan nantinya," ucapnya.


Budi menegaskan bahwa kedua tersangka sama sekali tidak terlibat dengan jaringan penjualan organ tubuh manusia. Kedua remaja tersebut hanya terjebak internet negatif. 


"Kasus ini bukan jaringan penjualan organ tubuh. Hanya saja mereka mengonsumsi konten internet negatif," tegasnya.


Selain itu, AD yang merupakan pelaku utama juga terdesak himpitan ekonomi. Ia ingin membuktikan kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya juga bisa mencari uang. 


"Karena motif ekonomi, ingin menunjukkan kepada orang tuanya bahwa dia bisa mencari uang sehingga dilakukan hal itu," ungkapnya.


AD (17) dan MF (14), dua remaja di Kota Makassar yang nekat menculik lalu membunuh bocah berusia 11 tahun berinisial AMF mengakui segala perbuatannya. Pelaku utama, AD mengaku bahwa dia terpaksa melakukan itu demi membantu ekonomi keluarganya.


Di hadapan Polisi, AD mengaku bahwa dirinya memang sengaja mencari tahu harga organ tubuh manusia yang bisa diperjual belikan di situs online. Dia pun terobsesi karena ingin menggunakan uang dari penjualan organ tubuh manusia itu untuk membangun rumahnya.  


"Saya men-searching Google bagaimana cara menjual organ tubuh manusia, karna ekonomi dan setiap hari dimarahi oleh orangtua jadi saya melakukan hal tersebut untuk pertama kalinya," kata AD saat ditanyai oleh polisi di Polrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023). 


Setelah melihat sejumlah persyaratan, dia pun akhirnya melancarkan aksinya. Dari sekian banyak anak yang ditemuinya MFS lah menurut dia yang memenuhi persyaratan. 


"Korban ini saya kenal, tapi tidak akrab, dan tidak menarget korban cuman karena kebetulan saja. Saya hanya melihat persyaratan di Google itu tingginya, dan saya membunuh korban di rumah saya dengan cara mencekik dan membanting kelantai pada saat rumah kosong," ucapnya. 


Usai melakukan aksinya, AD sempat mengirimkan email ke sejumlah situs jual beli organ tubuh manusia yang ia kunjungi sebelumnya. Sayangnya tak ada satupun yang membalas email tersebut karena AD hendak menjual jenazah MFS secara utuh.


"Saya sempat chat lewat email dari web untuk menjual organ contohnya ginjal, jantung, paru-paru, hati, tapi tidak dibalas. Sebenarnya saya mau serahkan dengan utuh tapi chat saya tidak di balas. Saya sempat membuat promosi harga di web dan belum ada pembeli," imbuhnya. 


AD juga mengaku dirinya semakin terobsesi lantaran melihat harga beberapa organ tubuh manusia yang mencapai angka USD80 ribu atau setara 1,25 miliar. Namun karena panik tak ada yang hendak membelinya, AD pun memutuskan untuk membuang jasad AMF. 


"Saya membawa jenazahnya ke Waduk Nipah-Nipah dengan menggunakan sepeda motor karna panik dan balasan email tak kunjung dibalas," ucapnya. 


Sebelumnya diberitakan, MFS, seorang anak berusia 11 tahun di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan diculik lalu dibunuh dan mayatnya dibuang. Ironisnya pelakunya adalah dua orang remaja yakni AD (17) dan MF (14). 


Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis membenarkan ihwal penculikan dan pembunuhan tersebut. Dia menyebutkan bahwa usai dibunuh pelaku lalu membuang jasad korban di Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongleo, Kabupaten Maros. 


"Pelakunya anak di bawah umur, mereka pelajar. Jenazah korban ditemukan dalam keadaan terikat dan terbungkus pelastik," kata Azis kepada wartawan, Selasa (10/1/2023). 


Kejadian itu bermula ketika orangtua MFS mendatangi polsek panakkukang untuk melaporkan anaknya yang hilang sejak Minggu (8/1/2023). Foto MFS sendiri sempat viral di berbagai platform media sosial dengan keterangan telah hilang. 


"Orangtuanya melapor hari Senin," ucap Azis. 


Polisi pun langsung bergerak cepat untuk menyelidiki kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan saksi dan CCTV ditemukan fakta bahwa MFS diculik oleh pelaku menggunakan sepeda motor di depan salah satu mini market yang berada di Jalan Batua Raya, Kota Makassar. 


"Dari situ anggota kami bergerak dan berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam," imbuhnya.


Belum diketahui pasti alasan AD dan MF membunuh MFS. Azis menerangkan bahwa pihaknya saat ini masih memeriksa kedua pelaku secara intensif. 


"Masih kami periksa. Yang jelas pelaku mengimingi korban uang Rp50 ribu dan mengajak korban untuk membersihkan rumahnya. Korban lalu dibunuh secara sadis di rumahnya," ucapnya. (dw/*)