Polisi tangkap pelaku pembunuh sadis Bocah perempuan 8 tahun -->

Breaking news

Live
Loading...

Polisi tangkap pelaku pembunuh sadis Bocah perempuan 8 tahun

Wednesday 15 March 2023

dok. Istimewa (15/3) Hafiza, bocah perempuan berusia delapan tahun meninggal dengan kondisi terikat dan organ dalam hilang di perekebunan sawit.


Bangka Barat - Pelaku pembunuhan terhadap bocah berusia 8 tahun di Kabupaten Bangka Barat ( Babar ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), akhirnya ditangkap.


Pelaku pembunuh bocah bernama Hafiza di Bangka Barat setelah lima hari dilakukannya penyelidikan dan pendalaman oleh pihak kepolisian. 


Hafiza, bocah perempuan berusia delapan tahun meninggal dengan kondisi terikat dan organ dalam hilang di perekebunan sawit di Bangka Barat.


Tim gabungan kepolisian yang terdiri dari Bareskrim Polri, Jatanras Polda Kepulauan Bangka Belitung dan Satreskrim Polres Bangka Barat berhasil menangkap tersangka yang ternyata masih belum keluar dari wilayah Kabupaten Bangka Barat.


Sementara untuk motif pelaku melakukan pembunuhan, masih dilakukan pendalaman oleh penyidik di Polres Bangka Barat.


Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP Jojo Sutarjo, menyampaikan terkait pelaku yang ditangkap merupakan seorang pelajar, dan usianya masih di bawah umur.


Pelaku berinisial AC (17) warga, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka barat, ditangkap pada Selasa (14/3/2023) pukul 23.00 WIB di kediamannya.


Selain itu, ia menyampaikan terkait hubungan pelaku dengan korban merupakan tetangga yang masuk dalam satu RT.


"Untuk informasi antara pelaku dan korban rumah tidak berjauhan mereka di pemukiman perkebunan yang ada di Bangka Barat. Pelaku usianya 17 tahun lebih, masih di bawah umur atau pelajar," terangnya. 


Sebelumnya orangtua Hafiza, Edi mengaku sehari sebelum anaknya yang sempat hilang ditemukan tewas mengenaskan, ada pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal ke nomor istrinya, Rabu (8/3/2023).


Isinya meminta uang tebusan Rp100 juta.


Pengirim pesan juga menunjukkan foto anaknya yang tengah dalam keadaan terikat dan ada di semak-semak.


"Saat itu, kondisi anak kami sudah terikat kaki dan tangan, sama seperti saat ditemukan. Hanya saja saat ditemukan, berada di air. Sedangkan saat minta tembusan, anak kami di semak-semak," kata Edi.,***