Mahasiswa PKM 44 UTM Bersama Warga Berkolaborasi Dalam Pembangunan Jembatan Bambu di Desa Rangperang Laok Pamekasan -->

Breaking news

Live
Loading...

Mahasiswa PKM 44 UTM Bersama Warga Berkolaborasi Dalam Pembangunan Jembatan Bambu di Desa Rangperang Laok Pamekasan

Saturday 15 July 2023

dok. rizky (15/7) Warga dan para mahasiswa sangat kompak saling membantu satu sama lain. Mulai dari memotong rumput, mengangkat bambu, mengukur bambu, memotong bambu, menyusun bambu hingga mendirikan kayu untuk jembatan.


Pamekasan - Mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura di bawah bimbingan Bapak Moh. Ishaq Abd. Salam, S.Sos., M.Sosio melakukan pengabdian masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Potensi Desa Menuju Pembangunan Berkelanjutan” di Dusun Selatan, Desa Rangperang Laok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa
Timur, (14 Juli 2023).


Dalam kegiatan ini, mahasiswa bersama dengan masyarakat berkolaborasi untuk
mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam membangun jembatan.

Pembangunan sebuah jembatan bambu yang menghubungkan desa tersebut telah berhasil dilakukan dengan memadukan antara kearifan lokal yang ada di alam sekitar. Dalam upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, mahasiswa PKM 44 UTM mengambil inisiatif untuk merencanakan dan membangun jembatan bambu yang aman dan tahan lama.


Mereka menyadari bahwa bambu adalah sumber daya alam
yang melimpah di daerah ini dan dengan pengetahuan yang dimiliki, mereka ingin memanfaatkannya secara optimal.


Kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa menjadi kunci keberhasilan dalam
membangun jembatan ini. Kearifan lokal dan keterampilan tradisional yang ada dapat memperkokoh dalam membangun jembatan bambu. Mereka saling belajar dan berbagi pengetahuan, menciptakan ikatan yang kuat antara generasi muda dan sesepuh desa."Jembatan bambu ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama, kita dapat meraih hal yang luar biasa tanpa mengeluarkan banyak biaya" kata salah satu mahawasisa PKM 44 UTM".

Proses pembangunan jembatan bambu melibkan berbagai tahapan, mulai dari pemilihan bambu yang tepat hingga konstruksi struktur yang kuat dan aman. Mereka menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, dan palu. Warga dan para mahasiswa sangat kompak
saling membantu satu sama lain. Mulai dari memotong rumput, mengangkat bambu, mengukur bambu, memotong bambu, menyusun bambu hingga mendirikan kayu untuk jembatan.


Tidak Rp tohanya itu, para mahasiswa juga membantu warga memasak. Kemudian, mahasiswa dan wagra
juga makan bersama di tengah-tengah kegiatan kerja bakti.


Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil mengatasi berbagai tantangan dan menyelesaikan perbaikan jembatan tepat waktu. diharapkan agar pembangunan jembatan di
Dusun Selatan ini cepat selesai, sehingga warga bisa lebih cepat menggunakan jembatan sesuai dengan fungsinya seperti penghubung jalan untuk pergi ke pasar, madrasah, masjid dan yang
lainnya.

"Bekerja bersama dengan mahasiswa PKM 44 UTM memberikan kami kesempatan untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru," kata Pak Fathor, seorang perangkat desa. "Semangat gotong royong dan kebersama diantara masyarakat dan mahasiswa sangat mempermudah pembangunan jembatan ini.

Jembatan bambu ini bukan hanya menjadi akses penghubung bagi kedua wilayah dusun namun, jembatan bambu ini memegang peranan penting sebagai satu-satunya jalur yang menghubungkan warga dengan fasilitas-fasilitas penting seperti masjid, sumber air, sekolah, madrasah, pasar dan yang lainnya. Pembangunan jembatan bambu ini bukan hanya memberikan
manfaat praktis bagi masyarakat desa, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan berkelanjutan di wilayah pedesaan.


Kepala Desa Rangperang Laok, Bapak Buhari mengapresiasi kontribusi dari mahasiswa UTM. "Kami sangat berterima kasih atas kerja bakti yang dilakukan oleh mahasiswa. Jembatan
ini sangat penting bagi masyarakat kami dalam akses ke fasilitas umum, seperti pasar dan sekolah.


Dengan perbaikan ini, kehidupan sehari-hari masyarakat akan kembali normal," kata Bapak Buhari.

Diharapkan bahwa kegiatan semacam ini akan menjadi contoh bagi mahasiswa dan lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Peran aktif mahasiswa dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi pembangunan daerah.

Penulis: Nadiya Rizki Fitriana