dok. istimewa (25/7) Ada Rp1,42 triliun total pinjaman macet atau yang belum dibayar lebih dari 90 hari.
Jakarta - Pinjaman online (pinjol) semakin populer di Indonesia. Pengguna layanan pendanaan cepat dan longgar syarat tersebut sudah tersebar di berbagai wilayah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstading pinjaman atau pinjaman yang masih bergulir dari pinjol Peer to Peer to peer (P2P) Lending per April 2023 sebesar Rp50,53 triliun. Angka ini naik 30,9% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp38,6 triliun.
Dari angka tersebut, 88,3% pinjamannya didominasi dilakukan oleh peminjam perseorangan sebesar Rp44,62 triliun. Adapun peminjam alias borrower dari badan usaha tercatat sebesar Rp5,9 triliun.
OJK Mencatat, sebanyak Rp 45,4 triliun dari total pinjaman tersebut termasuk dalam pinjaman lancar yang pengembaliannya tidak lebih dari 30 hari. Sementara pinjaman tidak lancar yang dikembalikan dalam kurun waktu 30-90 hari berkisar sejumlah Rp3,65 triliun.
Sementara itu, ada Rp1,42 triliun total pinjaman macet atau yang belum dibayar lebih dari 90 hari. Adapun peminjam ritel menjadi pengguna pinjol yang paling besar berkontribusi atas kredit macet, atau sebesar Rp1,1 triliun. Badan usaha menyumbang sebesar Rp337,6 miliar.
OJK telah menetapkan standar tingkat wan prestasi pinjol melalui TWP90. Indikator ini merupakan ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban nasabah di atas 90 hari sejak jatuh tempo. OJK menetapkan angka batas buntuk mengukur kualitas pinjol adalah 5%.
Bila merujuk pada data statistik yang dipublikasi OJK, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi daerah paling banyak menyumbang kredit macet pinjol di Indonesia per Juni 2023. Angka TWP90 NTB diketahui mencapai 7,67%, alias di atas batas wajar OJK.
Di sisi lain, Pulau Jawa menyusul menjadi daerah dengan rata-rata kredit macet tinggi. Tercatat, angka TWP90 dari total outstanding pinjol per Juni 2023 di pulau Jawa mencapai 3,10%.
Adapun Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah kredit macet pinjol terbanyak di Pulau Jawa, dengan capaian TWP90 sebesar 3,60%. Menyusul, Jawa Timur memiliki rata-rata TWP90 terbesar kedua dengan angka 3,25%.
Berikut merupakan daftar kredit macet pinjol berdasarkan daerah di Indonesia.
Jawa: 3,10%
- Banten: 2,26%
- DKI Jakarta: 2,94%
- Jawa Barat: 3,60%
- Jawa Tengah: 2,66%
- DI Yogyakarta: 2,04%
- Jawa Timur: 3,25%
Luar Jawa: 1,85%
- Nangroe Aceh Darussalam: 1,02%
- Sumatera Utara: 1,45%
- Sumatera Barat: 1,74%
- Riau: 1,39%
- Kepulauan Riau: 1,73%
-Kepulauan Bangka Belitung: 1,29%
- Jambi: 1,43%
- Sumatera Selatan: 1,83%
- Bengkulu: 1,13%
- Lampung: 2,19%
- Kalimantan Barat: 1,94%
- Kalimantan Tengah: 1,66%
- Kalimantan Utara: 1,85%
- Kalimantan Timur: 2,09%
- Kalimantan Selatan: 2,36%
- Sulawesi Utara: 1,29%
- Gorontalo: 1,29%
- Sulawesi Tengah: 1,16%
- Sulawesi Barat: 1,02%
- Sulawesi Selatan: 2,03%
- Sulawesi Tenggara: 0,78%
- Bali: 1,20%
- Nusa Tenggara Barat (NTB): 7,67%
- Nusa Tenggara Timur (NTT): 1,19%
- Maluku Utara: 1,10%
- Maluku: 1,25%
- Papua Barat: 0,98%
- Papua: 1,38%
(dw/*)