Polisi ungkap fakta pembunuhan Ibu dan Anak di Pasuruan

Breaking news

Live
Loading...

Polisi ungkap fakta pembunuhan Ibu dan Anak di Pasuruan

Sunday 31 December 2023

Pelaku pembunuhan Chosidah dan Fauzi merupakan tetangga korban.dok. Istimewa (31/12).


Kota Pasuruan - Ibu dan anak di Kota Pasuruan tewas dibunuh tetangganya sendiri. Chosidah (54) dan Ahmad Fauzi Ferdiansyah (13) tewas setelah diikat dan disekap pelaku di rumahnya, Jalan Imam Bonjol, Sabtu (30/12/2023) pukul 09.00 WB.


Motif pembunuhan ibu dan anak itu diduga pelaku hendak merampok rumah korban. Pelaku masuk dengan melompati pagar rumah dan langsung melancarkan aksinya. Seorang anak korban bernama Chusnul Chotimah (20) selamat setelah meminta pertolongan pacarnya.


Berikut sejumlah fakta pembunuhan ibu dan anak di Kota Pasuruan. Mulai dari kronologi pembunuhan hingga alasan pelaku menghabisi nyawa tetangganya sendiri.


Pelaku pembunuhan Chosidah dan Fauzi masuk rumah dengan cara melompati pagar. Muji kemudian menuju toko milik korban dan bertemu Chosidah.


"Pelaku kami perkirakan masuk rumah lompat pagar, kemudian masuk ke ruang pertama, ke dalam toko," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (30/12/2023).


"Di situ ketemu korban inisial C. Korban langsung disekap, diikat" imbuhnya.


Selesai mengeksekusi Chosidah, pelaku masuk rumah menuju musala. Di sana, Muji bertemu Fauzi, yang juga diikat dan disekap hingga tewas.


"Di situ ada anak kandung korban, F. Oleh pelaku langsung dilakukan penyekapan, kemudian tangannya diikat. Dan diketahui yang bersangkutan meninggal dunia," terang Rudy.


Pelaku bernama Muji ditangkap warga di dalam rumah korban. Muji berhasil diamankan setelah anak perempuan korban yang selamat menghubungi pacarnya untuk meminta tolong.


Rudy menjelaskan, Chusnul berada di dalam kamar saat ibu dan adiknya dibunuh Muji. Ia yang mengetahui peristiwa pembunuhan itu lantas menghubungi pacarnya untuk meminta tolong.


Pacar Chusnul kemudian mengajak warga untuk mendatangi rumah korban. Warga pun mendobrak pintu rumah korban dan mendapati Chusnul sedang linglung diduga sempat dihajar pelaku.


Warga kemudian menemukan dua korban tewas. Warga juga melihat pelaku yang masih ada di dalam rumah.


"Salah satu anak korban perempuan yang ada di dalam rumah menghubungi pacarnya. Pacarnya datang bersama warga, warga datang, pelaku masih di dalam, diamankan. Sempat dihajar. Ada polisi dan TNI, lalu diamankan," jelas Rudy.


Usai menemukan kedua korban tewas, warga melihat pelaku masih di dalam rumah. Pelaku langsung diringkus dan sempat dimassa warga yang geram. Beruntung petugas kepolisian dan TNI yang mendapat laporan tiba ke lokasi dan mengamankan pelaku.


Pelaku kemudian dievakuasi ke RSUD dr Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapatkan perawatan medis. Pasalnya, Muji mengalami sejumlah luka di tubuhnya.


"Saat petugas mendatangi di depan rumah korban sudah berkumpul banyak warga. Petugas mendapati terduga pelaku, MS berada di pojok ruangan tengah dalam keadaan terpojok dan pasrah, dan dalam keadaan muka luka dan lebam," ungkap Rudy.


Chosidah dan Fauzi diduga tewas dengan cara dibekap pelaku. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban.


Hasil identifikasi mengungkapkan tidak ditemukan luka akibat benda tumpul maupun benda tajam. Kedua korban tewas karena diduga kehabisan napas.


"Tidak ditemukan tanda luka benda tumpul atau senjata tajam di tubuh korban. Korban meninggal karena dugaan tidak bisa bernapas. Tapi akan dipastikan lewat autopsi," ujar Rudy.


Chosidah dan Fauzi ditemukan dalam keadaan terikat di dalam rumah. Warga menemukan Chosidah tewas tergelat di lantai bawah di dalam toko dalam keadaan leher terikat selendang. Sementara Fauzi ditemukan tewas di kamar belakang dalam keadaan tangan dan kaki terikat.


"Kami melakukan evakuasi kedua korban yang meninggal dunia untuk dibawa ke rumah sakit guna dilakukan autopsi," ujar Rudy, Sabtu (30/12/2023).


Pelaku pembunuhan Chosidah dan Fauzi merupakan tetangga korban. Rumah pelaku yang bernama Muji Selamet (40) itu berada tepat di belakang rumah korban.

"Tetangga belakang rumah," ujar Rudy.


Chosidah dan anaknya diduga tewas dibunuh Muji terkait perampokan. Pelaku mengaku kepada polisi hendak mengambil barang di rumah korban. Dalam pemeriksaan awal, pelaku juga mengakui perbuatan telah membunuh Chosidah dan Fauzi.


"Dia sadar dan mengaku melakukan pembunuhan. Pengakuan sementara ingin ambil barang. Tapi masih kamu dalami," tandas Rudy.


Polisi mengungkapkan motif pembunuhan selain perampokan (menguasai barang), juga karena pelaku iri dengan korban. Muji nekat membunuh Chosidah dan Fauzi karena iri toko korban laris pembeli.


"Motif pelaku dia iri (korban) laris dagangannya. Kemudian dia melakukan pembunuhan," kata Rudy, Minggu (31/12/2023).

(Dw/*)