Tragis! Ni Made Sutarini. Tewas ditangan James di mutilasi jadi 10 bagian

Breaking news

Live
Loading...

Tragis! Ni Made Sutarini. Tewas ditangan James di mutilasi jadi 10 bagian

Monday 1 January 2024

Polisi datang ke rumah James karena laporan dari James sendiri. Pada Minggu (31/12/2023),  dok.Istimewa  (1/01).


Kota Malang - Pagi itu warga kaget dengan kedatangan polisi ke rumah James Lodewky Tomatala (61) di Jalan Serayu RT 04 RW 02, Kelurahan Bunulrejo, Blimbing, Kota Malang. Di rumah itu polisi langsung melakukan olah TKP.


Dari keterangan polisi barulah diketahui bahwa mereka datang ke rumah James karena laporan dari James sendiri. Pada Minggu (31/12/2023), James datang ke Polsek Blimbing dan mengaku telah membunuh istrinya, Ni Made Sutarini. Tak hanya membunuh, James juga memutilasi tubuh istrinya menjadi 10 bagian.


Pembunuhan ini berawal saat James pada Sabtu (30/12) mendapatkan informasi jika Made Sutarini menghadiri kegiatan di Taman Krida Budaya di Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang. Ia kemudian langsung menjemputnya. Made Sutarini sendiri diketahui hampir setahun tidak pulang ke rumah diduga karena tidak tahan terlibat perselisihan rumah tangga.


"Tersangka berangkat menjemput korban sekitar pukul 07.30 WIB di Taman Krida Budaya. Sekitar pukul 08.15 WIB tersangka bertemu korban dan kemudian pulang," ujar Danang kepada awak media pada Minggu (31/12/2023).


Sesampainya di rumah di Jalan Serayu nomor 6, keduanya terlibat cekcok. Karena tersulut emosi tersangka langsung melakukan pemukulan ke kepala korban dan dilanjutkan dengan mencekik leher korban hingga tewas. Korban dinyatakan tewas pada pukul 11.00 WIB.


"Setelah itu, tersangka memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian. Tubuh korban yang terpotong-potong itu kemudian diletakkan di teras rumah dalam sebuah ember," terangnya.


Perbuatan keji tersebut baru terungkap setelah James menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.


Satreskrim Polresta Malang Kota yang mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut langsung datang ke rumah yang bersangkutan untuk mengamankan jenazah serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).


"Jenazah saat ini sudah dibawa ke RSSA Malang dan akan dilakukan autopsi. Kini masih menghubungi keluarga korban untuk meminta persetujuan terkait autopsi. Kebetulan keluarga (anak korban) ada di Bali," sambungnya.


Selain mengevakuasi jenazah korban, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan tersangka untuk melakukan tindakan kekerasan kepada korban.


"Terkait kronologi kapan dugaan pasal 340 KUHP masih dalam penyidikan lebih lanjut," tandas Danang. (Dw/*)