Remaja 16 tahun pelaku pembunuhan sekeluarga, bejat perkosa jasad Ibu dan Putrinya

Breaking news

Live
Loading...

Remaja 16 tahun pelaku pembunuhan sekeluarga, bejat perkosa jasad Ibu dan Putrinya

Friday 9 February 2024

Dok. Istimewa (9/2) Aksi bejat itu terungkap saat polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan sadis tersebut.


Penajam Paser Utara - Remaja berinisial J (16) pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), ternyata tidak hanya memperkosa jasad putri pertama korban. Pelaku juga melakukan aksi bejat serupa terhadap istri korban.


Pembunuhan terjadi di rumah korban di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu pada Selasa (6/2) sekitar pukul 02.00 Wita. Kelima korban merupakan pasangan suami istri berinisal WO (34), dan SW (33) serta tiga anaknya masing-masing JS (14), VD (10) dan AA (2,5).


Awalnya, pelaku J hanya dikira memperkosa JS selaku putri pertama korban WO. Pelaku disebut melakukan aksi pemerkosaan tepat setelah menghabisi kelima nyawa korbannya.


"Kalau dari pengakuan pelaku, korban (anak pertama) sudah meninggal baru diperkosa," kata Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto kepada wartawan, Selasa (6/2).


"Jadi posisinya korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan baju," bebernya.


Belakangan diketahui pelaku J juga memperkosa korban SW. Aksi bejat itu terungkap saat polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan sadis tersebut pada Rabu (7/2).


"(Ibu korban diperkosa) ya dalam reka adegan seperti itu," ujar Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan kepada detikcom, Rabu (7/2).


Pelaku J pun tidak menampik dirinya memperkosa kedua korban. Bahkan menurutnya, dia lebih dulu memperkosa ibu korban sebelum putrinya.


"(Persetubuhan itu) iya. (Siapa lebih dulu) mamanya (setelah bunuh JS) iya (lalu JS) iya," ujar J di hadapan penyidik.


Aksi keji itu berawal saat pelaku J berpesta miras bersama rekan-rekannya. Setelah mabuk, J pulang ke rumahnya dan sempat diantar oleh rekan-rekannya.


"Begitu sampai di rumah muncullah niat itu (membunuh)," ujar AKBP Supriyanto dilansir dari detikcom, Selasa (6/2).


J akhirnya mengambil sebilah parang di rumahnya kemudian bergegas ke rumah korban. Saat tiba, pelaku langsung mematikan aliran listrik di rumah korban, namun tak langsung beraksi sebab WO sebagai kepala keluarga belum pulang ke rumahnya.


"Jadi setelah sampai ayahnya (WO) langsung ditimpas, dihabisi dekat pintu," kata Supriyanto.


Istri korban, SW yang mendengar suara keributan akhirnya terbangun dan mendekat ke sumber suara. Namun wanita itu juga diserang oleh pelaku.


"Ibunya bangun kemudian ibunya (SW) ditimpas juga. Kemudian anaknya bangun ditimpas lagi. Kemudian anak yang pertama di kamar sebelah, terakhir untuk memastikan bapaknya ditimpas lagi," jelasnya. (Dw/*)