Ungkap kesadisan sejoli tega membunuh di Bogor didasari cinta segitiga

Breaking news

Live
Loading...

Ungkap kesadisan sejoli tega membunuh di Bogor didasari cinta segitiga

Monday 4 March 2024

dok. istimewa (4/3) Eksekusi itu berlangsung di Bogor, Jawa Barat. 


Bogor - Sejoli kekasih berinisial DP dan DA menyewa seorang pria berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24) karena didasari cinta segitiga. Para pelaku sempat merencanakan beberapa hari sebelum aksi pembunuhan itu dilakukan.


Aktor utamanya yakni DP dan DA. Mereka sepasang kekasih. Ternyata DA juga menjalin hubungan dengan Indriana.


Hubungan romansa ini diketahui oleh DP. DA pun ingin balikkan dengan DP. Namun, dengan syarat, Indriana harus dibunuh.


"Awal pacaran dengan DP, kemudian 7 bulan terakhir pacaran sama korban. Karena korban sering dugem, pelaku DA mau kembali lagi ke pacarnya yang ini (tersangka DP), tapi perempuan ini bilang 'saya nggak mau kalau dia masih ada di dunia ini'," kata Kanit 1 Ranmor pada Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar AKP Luhut Sitorus.


"Terserah mau kau bunuh, mau apa, saya nggak mau dia ada di dunia ini," imbuh Luhut menirukan ucapan DP.


DA dan DP pun menyewa MR. MR dijanjikan dihadiahi Rp 50 juta untuk menghabisi nyawa Indriana.


MR pun melaksanakan tugas dari DA dan DP. Ia menjerat leher Indriana di dalam mobil Avanza hitam selama 15 menit hingga korban kehabisan nafas.


Eksekusi itu berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Karena ingin meninggalkan jejak, akhirnya mayat Indriana dibawa dengan mobil keliling Jawa Barat


Selama dalam perjalanan, Indriana didudukkan di jok belakang. Para pelaku memakaikan masker ke mulut Indriana seolah-olah ia sedang tertidur.


Namun, mobil pelaku sempat mogok. Mau tak mau, mobil mereka harus diperbaiki di bengkel.


"Selama di mobil, korban didudukkan di jok belakang, (mulut) ditutup dengan masker, kemudian seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan korban didudukkan di jok belakang karena jok belakang bisa ditidurkan. Ketika mobil di-towing (diderek menuju bengkel), mayat juga ada di dalam mobil," kata Luhut.


Mayat Indriana kemudian di buang di dekat Tugu Gajah. Mayat tersebut tercium oleh pesepeda karena mengeluarkan bau busuk. Temuan ini dilaporkan ke polisi.


Setelah aksi pembunuhan itu, ternyata MR tidak mendapatkan 'upah' sesuai yang dijanjikan. MR hanya mendapatkan Rp 15 juta plus sebuah iPhone.


Uang dengan jumlah besar ini didapat para pelaku dari hasil menjual barang-barang mewah milik Indriana. Indriana diketahui memiliki barang-barang mewah itu hasil bekerja sebagai broker.(dw/*)