Ketum DPP Projo Ingin Gabung Ke Gerinda, Ketum Pasbata Sampaikan Pesan

Notif mgid

Breaking news

Live
Loading...

Ketum DPP Projo Ingin Gabung Ke Gerinda, Ketum Pasbata Sampaikan Pesan

Monday, 3 November 2025

Dok. istimewa (3/11/2025) Projo lahir dari kecintaan terhadap Bapak Jokowi, itu tidak bisa dipungkiri. Fakta sejarah.



Jakarta
- Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Prabowo, David Febrian Sandi menanggapi langkah politik Projo yang mulai bergabung ke Partai Gerindra. 


Keputusan Projo itu dihasilkan dalam Kongres III Projo di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu kemarin.


Projo juga mengganti logo baru dan tidak lagi menampilkan wajah Jokowi.

Sandi mengungkapkan bahwa Projo memiliki makna yang dalam yakni Projo adalah rakyat, Projo adalah negara.


Mereka yang tergabung dalam Projo adalah rakyat yang mencintai negaranya.


Kelahiran Projo tidak dapat dilepaskan dari sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), yang menjadi inspirasi dan semangat dasar gerakan tersebut.

Hal inilah yang menjadi semangat perjuangan gerakan relawan itu.


"Projo lahir dari kecintaan terhadap Bapak Jokowi, itu tidak bisa dipungkiri. Fakta sejarah itu menjadi fondasi semangat perjuangan kami hingga hari ini," ujar David dalam pernyataan resminya di Jakarta, dilansir dari TribunNews Senin (3/11).


David menegaskan bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka merupakan langkah sah dan terhormat dalam politik kebangsaan.


Dukungan itu berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional. 


"Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya.


Soal perubahan logo Projo, kata David, bukan tanda lupa diri, melainkan wujud kedewasaan dan kematangan organisasi.


Ia menekankan bahwa Projo tetap membawa nilai-nilai Jokowi dalam melanjutkan perjuangan.


"Perubahan simbol tidak menghapus sejarah. Dengan nama Projo saja, semua orang tahu asal-usul dan semangat kami. Kami tetap membawa nilai-nilai Jokowi dalam perjuangan yang kini kami lanjutkan bersama Presiden Prabowo," jelasnya.


David mengingatkan pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik. Saat ini, Pilpres sudah usai, jangan lagi habiskan energi bangsa untuk hal tak berguna.


"Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.


Ia menambahkan setiap orang memiliki kepintaran dan kemampuan masing-masing.


Sekarang, sudah seharusnya energi itu disalurkan untuk kemajuan bangsa, bukan untuk saling menjatuhkan.

"Alangkah baiknya kalau kepintaran itu disumbangkan untuk negara dengan mendukung seluruh program Bapak Presiden Prabowo. Kalau kita benar-benar cinta negara dan cinta rakyat, maka ayo kita bersatu, bukan saling serang. Semua orang punya kekurangan, dan itu manusiawi. Yang terpenting adalah niat baik untuk membangun,” tutur David.


David pun menyerukan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional.

"Sudah saatnya kita bekerja, bukan berdebat. Mari kita dukung bersama pemerintahan Prabowo–Gibran dengan semangat gotong royong dan cinta tanah air. Karena mencintai Indonesia berarti berdiri untuk rakyatnya,” pungkasnya.


Sebelumnya dalam Kongres III Projo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Budi Arie Setiadi menyatakan di hadapan relawan Projo yang hadir memenuhi ruangan, bahwa Projo berkeinginan bergabung dengan Partai Gerindra, partai politik yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.  


Budi Arie bertekad untuk terus memberikan dukungan dan memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto.


"Kami bertekad untuk memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Iya lah, pasti Gerinda," katanya.


Atas dasar ini pula Projo juga akan mengubah logo organisasi, alias tak lagi menggunakan wajah Jokowi.


Selain bertujuan transformasi organisasi, pengubahan logo juga dimaksudkan menghilangkan kesan kultus individu atau penghormatan secara berlebihan kepada satu orang.


"Logo Projo akan kita ubah. Supaya tidak terkesan kultus individu," jelas Budi Arie.


Pasbata adalah singkatan dari Pasukan Bawah Tanah, sebuah kelompok relawan politik yang dikenal aktif membela dan mendukung Presiden Joko Widodo serta pemerintahan yang berlanjut setelahnya. 


Pasbata adalah salah satu relawan yang telah lama eksis. Mereka bergerak di ranah sosial dan digital untuk melawan hoaks, ujaran kebencian, dan ancaman terhadap tokoh nasional.


Dulunya relawan Pasbata dikenal mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres dan aktif dalam isu-isu politik serta nasionalisme.


Namun di 2024 lalu, Pasbata mendukung Prabowo dan Gibran maju di Pilpres. Pasbata adalah Relawan non-formal, bukan bagian dari institusi negara. (dw/*)