Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat akhirnya menyerahkan diri -->

Breaking news

Live
Loading...

Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat akhirnya menyerahkan diri

Saturday 8 May 2021

Doc. istimewa


Penyerahan diri pentolan OPM itu diungkapkan Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudussy.


Jakarta - Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) Alex Hamberi yang juga salah satu pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) akhirnya angkat bendera putih dan menyerahkan diri. Ia bersama dengan 17 anggotanya mendatangi Satgas Nemangkawi untuk kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Penyerahan diri pentolan OPM itu diungkapkan Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Al Qudussy seperti dilansir dari Pojoksatu di Jakarta, Jumat (7/5/2021).


"Sehubungan kami pernah direkrut menjadi anggota NRFPB, bahkan kami ditunjuk sebagai Gubernur di Kabupaten Nabire Papua. Maka hari ini, saya Alex Hamberi (51) bersama seluruh saudara saya 17 orang simpatisan dengan sepenuh hati menyatakan diri kami berhenti dan keluar NFRPB serta kembali menjadi warga NKRI," kata Alex dalam pernyataannya.


Kombes Pol Iqbal Al Qudussy menyampaikan penyerahan diri pimpinan OPM dan anak buahnya dilakukan di kampung Sima, Distrik Your, Nabire, pada Selasa (4/5/2021) malam.


"Alex mengatakan, selama ini diangkat jadi Gubernur NRFPB di Kabupaten Nabire, Papua. Namun, atas kesadaran diri kembali ke NKRI karena menganggap langkah tersebut selama ini salah," kata Kombes Pol Iqbal Al Qudussy.


Alex bersama anggotanya menyatakan diri kembali setia pada NKRI, sekaligus menggenggam erat bendera merah putih sebagai bentuk wujud kembalinya Alex dan kawan-kawan ke pangkuan ibu pertiwi.


"Turut syukur dan berterima kasih atas kembalinya Alex Hamberi ke NKRI, berharap agar diikuti oleh seluruh simpatisan NRFPB," tukasnya.


Sebelumnya pimpinan KKB Distrik Kosiwo, Noak Orerai, juga menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Penyerahan diri Noak Orerai tak lepas dari upaya Kapolres Kepulauan Yapen, Papua, AKBP Ferdyan.


AKBP Ferdyan mengatakan dirinya melakukan pendekatan kepada istri dan kakak kandung Noak.

 

"Memang dalam jalur damai ini, kepercayaan itu tetap masih rapuh. Saya perlu menghitung-hitung, begitu juga Noak," ujar AKBP Ferdyan.


Ia akhirnya berkomunikasi menggunakan sambungan telepon dengan Noak. Ia menggunakan handphone kakak kandung Noak.


Dalam sambungan telepon itu, Noak ingin mendengar secara langsung dari Ferdyan soal menghapus catatan kriminalnya.


"Ya, saya akan hapus catatan kriminalmu," tutur AKBP Ferdyan kepada Noak.


Perlu diketahui, Polri telah mengidentifikasi KKB Papua yang sudah dilabeli sebagai kelompok teroris. Dengan demikian, aparat bisa langsung melakukan penegakan hukum kepada kelompok tersebut. (*)