Panitia Penerima Berkas Guru Bantu (GB) Tidak Sigap

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Panitia Penerima Berkas Guru Bantu (GB) Tidak Sigap

Wednesday, 12 August 2015

Panitia Penerima Berkas Guru Bantu (GB) Tidak Sigap

Jakarta, Media Investigasi
Diperkirakan 1000 (seribu) orang lebih tenaga guru bantu honorer mewarnai antrean panjang Gedung Nyi Ageng Serang di bilangan HR.Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Kedatangan mereka, untuk melengkapi berkas yang menurutnya harus lengkapi antara lain surat penyataan yang telah ditanda tangani di atas materai dan ijazah Srata 1 (S1).
Guru Bantu (GB) ramai-ramai antri antusias di halaman Gedung. Dari beberapa keterangan pahlawan tanpa tanda jasa itu, mereka mengaku sudah 10 tahun lebih mengajar di sekolah swasta. Bahkan mereka berharap secepatnya pengangkatan jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sementara menurut Suharsono, Guru yang telah puluhan tahun mengajar sangat berharap agar Pemerintah khususnya yang menangani bidang pendidikan serius memperhatikan tenaga pendidik. Dia saat ini mengajar di SMK Satya Bhakti 1, terletak di Jalan Slamet Riyadi, Jakarta Timur.
Guru yang mengajar Teknik Otomotif Itu, juga mengatakan keterangan disini kurang jelas tentang persyaratan apa yang harus dilengkapi olehnya kepada petugas yang menghimpun berkas disini.
" Seleksi pertama dianggap beres tetapi, saya harus melengkapi ijazah yang dilegalisir D3, itu kurangnya," Papar Suharsono di gedung Nyi Ageng Serang .
Ketertiban antrian pun terganggu karena para guru yang telah antri masuk tidak sesuai dan kurang disiplin. Pintu masuk utama terlihat ‘mengular’ panjang, itulah penyebab peserta antrian berinisiatif masuk pada pintu lain. Honorer meminta juga untuk antri dilokasi pintu utama.
"Masuk dari pintu sana sini, padahal hanya untuk pintu keluar. Gak ada yang masuk dari sini," Terang Usman (Security), kepada guru-guru yang akan menyerahkan berkas.
Berbeda dengan nomor antrean 692, salah seorang guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak, Tuti Alawiyah dari kemarin, telah 2 hari datang ke gedung ini. Dan Ia menjelaskan tadi datang sekitar pukul 10.00 WIB.
" Saya datang pada jam 10 tadi, sudah 2 hari ke kesini. Dan berkas ada ternyata masih kurang. Kata dinas salah ketik nama, jadi saya harus bikin surat keterangan dari dinas dan butuh tanda tangan eselon II. Dan sekarang saya sudah buat pernyataan itu," Kata Tuti, Guru TK PKK Jatinegara Kaum kepada pewarta.
Pihak panitia seleksi saat dimintai keterangan belum bisa ditemui. Hingga petang ini antrian masih berlangsung. (Didi Wijayanto)