Presiden Jokowi Perintahkan Para Menteri Ajukan Banding, Hati-hati dulu pada jaman VOC, Jaman modern ini ekspor paksa -->

Breaking news

Live
Loading...

Presiden Jokowi Perintahkan Para Menteri Ajukan Banding, Hati-hati dulu pada jaman VOC, Jaman modern ini ekspor paksa

Saturday 3 December 2022

dok. istimewa (3/12/2022) "Mau kita lanjutkan ekspor bahan mentah? Hati-hati, dulu pada jaman VOC, jaman kompeni (Belanda), itu ada yang namanya kerja paksa, ada yang namanya tanam paksa. Jaman modern ini ada lagi, ekspor paksa. Kita dipaksa untuk ekspor. Loh ini barang kita kok,"


Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada para menteri untuk mengajukan banding atas kekalahan Indonesia dalam gugatan larangan ekspor nikel oleh World Trade Organization (WTO).


Jokowi pun menyoroti kembali jaman-jaman sewaktu Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda pada masa sebelum kemerdekaan. Dalam hal ini, menurutnya, kejadian serupa telah terjadi kembali.


"Mau kita lanjutkan ekspor bahan mentah? Hati-hati, dulu pada jaman VOC, jaman kompeni (Belanda), itu ada yang namanya kerja paksa, ada yang namanya tanam paksa. Jaman modern ini ada lagi, ekspor paksa. Kita dipaksa untuk ekspor. Loh ini barang kita kok," ucap Jokowi di Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (02/12/2022).


Kendati demikian, pemerintah pun tak gentar dalam menghadapi kondisi ini. Jokowi pun menginstruksikan para menteri untuk mengajukan banding dan kembali melawan gugatan WTO. "Tapi apa kita langsung pengen 'oh berhenti saja'? Tidak. Sampean para menteri, banding. Urusan nikel," tegasnya.


Menurutnya, apabila Indonesia memutuskan untuk tidak melawan kembali, visi RI dalam membangun ekosistem besar dari industri electric vehicle (EV) Battery tidak akan bisa terwujud.


"Karena nikel itu, deserve kita nomor satu, timah kita nomor dua, bauksit nomor 6, tembaga nomor 7 di dunia. Punya semuanya, membangun ekosistem EV Battery. Kita hanya kurang lithium, nggak punya," ujar Jokowi.


Sedangkan untuk lithium sendiri, Jokowi mengatakan, ia sempat berkoordinasi dengan Prime Minister Australia untuk melakukan kesepakatan pembelian. Namun ternyata, di sana pun sudah ada tambang milik orang Indonesia.


"Ini strategis, bener melakukan intervensi seperti itu. Sehingga, ekosistem besar yang ingin kita bangun jadi. Grafit juga sama, sintetisnya sudah bisa kita produksi sendiri sekarang. Artinya ini sudah jadi," katanya.


Dengan tersedianya seluruh bahan baku, menurutnya, tantangan selanjutnya ialah bagaimana cara menyatukan ekosistem tersebut, mengingat sumber-sumber mineral itu terletak di daerah-daerah berbeda. Jokowi sangat yakin, ekosistem inilah yang mampu membawa RI menuju ke peradaban negara maju.


"Saya mati-matian untuk ini. Begitu ini jadi, saya sampaikan kepada Menko Marinves, saya sampaikan kepada Menteri Investasi, tidak usah ke mana-mana, mau marketing soal investasi," tegas Jokowi.


"Percaya saya. Mereka yang akan datang ke kita, untuk mencari, untuk beli, baterai EV kita," sambungnya. (dw/*)