Masyarakat Pacitan Agar Tidak Resah dan Tetap Waspada, Dengan Adanya Gempa Di Lombok -->

Breaking news

Live
Loading...

Masyarakat Pacitan Agar Tidak Resah dan Tetap Waspada, Dengan Adanya Gempa Di Lombok

Monday 6 August 2018

Pacitan, (MI)- Musibah gempa Bumi berkekuatan 7 SR di Lombok, NTB, pada Minggu (5/8/2018) sekira pukul 18.46 WIB kemarin getarannya terasa hingga wilayah Pacitan. Terkait hal ini, BPBD setempat mengimbau agar masyarakat tidak resah, namun tetap waspada.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Windarto mengatakan, Walau getaran gempa yang terjadi di Lombok tersebut di rasakan hingga ke wilayah pacitan, Namun di harapkan masyarakat tidak resah tapi tetap selalu waspada.

"Ikuti petunjuk dari instansi resmi. Jangan mudah termakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Windarto, Senin (6/8/2018).

Menurut Mantan Sekretaris Satpol PP tersebut, Sejauh ini belum ada ilmu pengetahuan maupun kecanggihan teknologi yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa tektonik. Namun berbeda dengan tsunami. Gelombang pasang yang sempat meluluh-lantakkan Aceh pada 2004 tersebut bisa diprediksi setelah terjadinya gempa tektonik terlebih dulu.

"Jangan panik dengan bencana alam. Selalu ikuti petunjuk dari instansi yang berwenang. Terapkan metode 20 20 20 kalau seandainya benar ada musibah bencana alam tsunami. Yaitu dua puluh detik setelah terjadinya gempa segera mencari tempat aman selama 20 menit dan pada ketinggian 20 meter," jelasnya

Menurut informasi yang di terima, Dampak gempabumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat hingga Senin dini hari (6/8/2018) pukul 02.30 WIB tercatat 82 orang meninggal dunia, Ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempabumi.

Baca juga : Camat ; Tambang Tingkatkan Perekonomian dan Membantu Masyarakat

Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 39 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.(tyo)