Sosok Presiden 2024, Anies Baswedan disebut raup basis suara pemilih yang kurang percaya partai politik

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Sosok Presiden 2024, Anies Baswedan disebut raup basis suara pemilih yang kurang percaya partai politik

Thursday, 28 April 2022

dok. istimewa/ Survei kami, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangat rendah. Denan hadirnya Anies, mereka yang apolitis akan berubah, (28/4/2022).


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan semakin mendapattempat dan diminati partai politik. Setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, dan Bekasi, kini giliran Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Aceh dan DKI yang mendukung eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu maju dalam Pilpres 2024.


Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, berkaca pada catatan elektabilitas dalam berbagai lembaga survei, Anies selalu masuk dalam tiga besar capres. Anies bahkan, bisa meraup basis suara dari kelompok pemilih yang kurang percaya pada partai politik.


“Survei kami, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangat rendah. Denan hadirnya Anies, mereka yang apolitis akan berubah,” kata Dedi dilansir dari Rakyat Merdeka, kemarin.


Selain itu, Anies juga mewakili kelompok muda dan menawarkan nilai kebaruan. Sehingga wajar bila banyak partai politik yang kepincut rebutan mencapreskan Anies. “Partai-partai ini mau meraup suara kaum muda,” ucapnya.


Sementara dalam catatan lembaga survei Charta Politika Indonesia, dukungan kepada Anies untuk maju dalam Pilpres 2024 bisa didapatkan dari pemilih enam partai besar. Hasil survei Charta Politika 10-17 April 2022 menyebut sebanyak 24,1 persen simpatisan Partai Golkar memilih Anies. Disusul Partai NasDem 33,9 persen, PKS 63,8 persen, PPP 24 persen, PAN 38,9 persen, dan Demokrat 30,6 persen.


Charta Politika melakukan survei terhadap 1.220 responden dengan margin of error 2,83 persen. Survei dilakukan dengan metode random sampling selama sepekan di setiap provinsi Indonesia.


Meski suara simpatisan di partai-partai tersebut juga terpecah untuk beberapa tokoh politik lainnya. Namun, kebanyakan justru tidak mendukung ketua umumnya. Seperti preferensi pemilih Golkar masih terpecah, untuk Anies 24,1 persen, Ganjar 26,8 persen, dan Prabowo 27,7 persen.


“Jadi ada tiga nama yang menjadi jagoan. Hanya 7,1 persenyang memilih Airlangga,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam keterangannya, kemarin.


Partai lain yang tidak solid mendukung ketua umumnya adalah PKB. Partai berbasis suara NU itu mayoritas mendukung Ganjar Pranowo dengan 25,8 persen, diikuti Khofifah Indar Parawansa 22,5 persen, dan Anies Baswedan 19,2 persen.


Sementara untuk PDI Perjuangan sebanyak 66,8 persen menyatakan dukungan ke Ganjar, dan 6,3 persen ke Puan. Bahkan ada 11 persen yang memilih Prabowo.


Untuk NasDem, kata Yunarto, suara pemilih partai yang diketuai Surya Paloh itu masih terpecah. Menurut survei, sebanyak 33,3 persen memilih Anies Baswedan dan 32,3 persen Ganjar Pranowo. “Angka ini menarik bagi NasDem yang akan melakukan Rakernas, dengan keterbelahan (suara dukungan), dengan angka yang cukup seimbang,” kata Yunarto.


Sedangkan Demokrat, Yunarto menyebut, simpatisan partai berlambang mercy itu menjagokan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. Keduanya mendapatkan suara 30,6 persen atau sama besar dari para simpatisan Demokrat.


Relawan Anies dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) bersyukur Anies kian diminati partai politik. Ketua Umum GPMI Syarief Hidayatulloh yakin, selain PPP dan Nasdem, partai lain akan menyusul mendukung Anies. “Karena elektablitasnya paling konsisten dan terus naik untuk saat ini. Partai butuh tokoh yang bisa mendongkrak elektoral seperti Mas Anies,” katanya dilansir dari Rakyat Merdeka, kemarin.


Saat ini, yang diperlukan Anies adalah menjaga momentum selepas tak menjabat Gubernur DKI Jakarta Oktober tahun ini. Dikatakannya, berbagai simpul relawan Anies saat ini sedang mengkaji langkah dan sarana Anies baik kegiatan langsung di lapangan atau media sosial untuk memberi panggung. (dw/*)